Cerita Bupati Sampang Jelang Purnatugas: Masa Sulit Dampak Covod-19 hingga Bangun Alun-Alun Trunojoyo dan JLS

MADURANEWS.CO, Sampang– Meskipun dari awal kepemimpinan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dihantam dengan Ujian Covid-19, tidak menyurutkan semangat H Slamet Junaidi dan H Abdullah Hidayat Yang dikenal dengan sebutan pasangan (Jihad) untuk membangun Kota Bahari.

Terbukti saat mereka memimpin tidak sedikit torehan penghargaan yang diraih oleh Kabupaten Sampang. Selain daripada torehan penghargaan, pasangan jihad juga mampu mewujudkan program yang bermanfaat bagi masyarakatnya. 

Bupati Sampang, H Slamet Junaidi mengatakan, bahwa diawal tahun 2020 tepatnya bulan februari, daerah yang dirinya pimpin terkena dampak adanya Covid-19, dan hal itu berlangsung sampai tahun 2022. Artinya, pria yang akrab disapa Aba Idi bersama wakil bupatinya itu luar biasa cobaannya. Tahun 2020 – 2022 pihaknya tidak bisa ngapa-ngapain, termasuk bagaimana pihaknya membuat skema keuangan yang supaya aman, ternyata tidak sampai juga.

“Sampai juga ada wacana untuk memotong Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN). Tapi tidak saya bolehkan, karena saya tahu berapa penghasilan dan kebutuhan hidup daripada ASN,” katanya, Selasa (19/12/2023).

Aba Idi juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga bisa efisiensi anggaran, termasuk efisiensi Alun-alun Trunojoyo. Menurutnya, Alun-alun tersebut merupakan hasil dari efisiensi dan seterusnya. Itulah bagaimana pihaknya melakukan skema penganggaran di Kabupaten Sampang.

“Sekalipun terseok-seok kita tetap berjalan sampai ditahun 2023 kita ingin membangun, tahun 2022 akhir kita ingin membangun termasuk Jalan Lingkar Selatan (JLS) dan seterusnya,” pungkasnya. 

Wawan mengaku kalau selama dirinya di Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sampang merasakan bahwa terkait dengan TAPD, itu memang betul-betul murni keinginan bupati. Semua tahu konsekuensi bupati itu tetap ada. Namun bupati tetap mengorbankan apa yang menjadi janji politiknya. Salah satunya di infrastruktur yang diabaikan, dan dicoret. Namun kalau di Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut Wawan bupati Sampang selalu meminta pada dirinya untuk tidak diotak atik. 

“Karena kata beliaunya TPP itu sudah dicadangkan, dan kalau itu dipotong kasihan, teman-teman ASN mau kemana? Sudah ini punya saya korban kan, coret ini tidak masalah,” tuturnya menceritakan proses penganggaran di masa-masa refocusing. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *