MADURANEWS.CO, Sampang– Mantan Bupati Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, berharap kalau kecamatan Sreseh yang ada di pesisir selatan dan berbatasan langsung dengan kabupaten Bangkalan tidak lagi terisolir seperti sekarang.
Harapan mantan orang nomor satu di Kota Bahari itu bukan tanpa alasan, namun karena kecamatan sreseh itu memang tidak terhubung langsung dengan daerah Sampang seutuhnya, sebagaimana kecamatan-kecamatan yang lain.
Untuk dapat terhubung dengan daerah pusat kabupaten Sampang saja, masyarakat sreseh masih harus memutar dan melewati jalan di dua kecamatan kabupaten Bangkalan. Yakni kecamatan Kedungdung dan kecamatan Blega. Akses itulah yang menjadi akses utama bagi masyarakat sreseh yang mau kedaerah kota Sampang. Selain dari akses dua jalan tersebut, naik perahu adalah salah satu alternatif yang bisa jadi pilihan bagi masyarakat sreseh.
Mantan Bupati Sampang periode 2019-2024, H Slamet Junaidi mengatakan, bahwa kecamatan sreseh itu memang daerah terisolir. Sehingga perlu langkah-langkah khusus untuk bagaimana daerah tersebut bisa terintegrasi langsung dengan kecamatan-kecamatan yang ada di sampang. Dan tidak harus terhubung dan tergantung ke kecamatan lain diluar kabupaten Sampang.
“Bukan dengan kecamatan Bangkalan, tapi dengan kecamatan yang ada di kabupaten Sampang, seperti kecamatan Pangarengan maupun kecamatan Jrengik,” katanya, Sabtu (20/04/2024).
Ia menegaskan kalau kecamatan sreseh adalah bagian dari kabupaten Sampang. Hanya saja sejak dulu daerah tersebut terisolir dari kota Bahari. Selain itu, orang yang akrab disapa Aba Idi itu juga mengungkapkan bahwa rencana penyambungan kecamatan sreseh dengan kecamatan Pangarengan itu masuk dalam rencana pembangunan dirinya.
“Itu harapan kami. Juga termasuk jembatan dari desa Marparan ke desa Disanah,” tukasnya. (san)