MADURANEWS.CO, Sampang– Harga garam tidak sesuai harapan, Petani garam di kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, berharap pemerintah dapat memperhatikan dan menstabilkan harga garam.
Salah satu petani garam desa Labuhan, kecamatan Sreseh, M Astar mengatakan, kalau diakhir minggu ketiga bulan ini dirinya disuguhkan dengan harga garam yang rendah dari minggu awal. Karena saat ini sudah mengalami penurunan Rp 10 ribu dari harga awal. Artinya, Ekspektasi harga garam timbunannya tidak sesuai dengan realita. Dan dirinya hanya bisa menerima kenyataan tersebut.
“Tidak sampai satu bulan ini saya menjual garam itu dengan harga Rp 70 ribu/Karung. Tapi sekarang harganya sudah Rp 60 ribu/Karung,” katanya, Jum’at (24/05/2024).
“Garam yang kita timbun ini biasanya kita jual menjelang musim bertani garam seperti sekarang. Karena biasanya harga itu sedikit melonjak dari biasanya. Tapi sekarang murah,” imbuhnya.
Saat disinggung harapannya terhadap pemerintah dengan harga garam yang jauh dari harapan mereka, Astar menyampaikan, kalau hadirnya pemerintah sangat penting untuk bisa memperhatikan kesejahteraan mereka dengan menstabilkan harga garam.
Dengan perhatian dan naiknya harga garam, menurutnya mereka tidak akan kesulitan modal untuk memulai bertani garam. Karena petani bisa membeli Terpal geomembrane yang bisa dijadikan alas tambak untuk produksi garamnya. Dan dengan modal yang cukup tersebut, menurut dia kualitas garam yang dihasilkan petani pun juga akan bagus dan meningkat hasil panen garamnya.
“Semoga saja pemerintah bisa memperhatikan kami petani garam, agar harga garam bisa naik,” harapnya.
Sementara, salah satu kuli angkut garam asal Pangarengan yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan, bahwa dengan stok garam seperti yang ada saat ini, kecil kemungkinan harganya akan naik. Apalagi sekarang sudah memasuki musim produksi bagi petani garam.
“Kalau masuk musim kemarau panjang seperti sekarang ini susah harga garam itu akan naik. Apalagi stok garam itu masih banyak,” ujarnya. (san)