MADURANEWS.CO, Sampang- Sejumlah warga Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih. Di Dusun Tebbeh, Desa Labuhan, sejumlah warga harus membeli air bersih pertangki bagi yang punya uang cukup.
Sedangkan bagi warga yang kurang mampu mereka harus rela mengantri untuk menimba air bersih di sumur milik warga yang jaraknya cukup jauh dari pemukiman warga Dusun Tebbeh, Desa Labuhan.
Misrin (57) menceritakan, saat ini sumur-sumur warga sudah banyak yang kering. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus mengeluarkan kocek Rp 300 ribu untuk satu tangki air.
“Di awal musim kemarau ini kita sudah mulai ngambil air ke sumur umum untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan warga juga ada yang membeli dengan (sistem takaran) tangki-tangki,” katanya.
Untuk sampai ke lokasi sumur umum, lanjut dia, sebagian warga harus berjalan kaki kurang lebih satu kilometer.
“Tapi Alhamdulillah saat ini banyak (warga) yang sudah tidak mendorong gerobak lagi ketika mengambil air, namun menggunakan sepeda motor untuk menderek gerobak,” ujarnya.
Dia berharap ada perhatian dari para pihak terkait kelangkaan air bersih tersebut. Dia mengaku peristiwa tersebut dialami setiap tahun oleh warga Dusun Tebbeh, Desa Labuhan.
“Melihat kondisi panas yang sangat terik dan angin yang cukup kencang, tidak lama lagi akan terjadi antrian untuk mengambil air. Adanya perhatian pihak terkait mengenai kelangkaan air yang biasa terjadi di daerah kami ini sangat kami butuhkan,” tukasnya. (c2/lum)