MADURANEWS.CO, Sampang– Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Jawa Timur, Wilayah Kabupaten Sampang, Madura, menyatakan bahwa lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2023 turun dari tahun 2022 sebelumnya.
Tahun 2022 lulusan SMA di Sampang tercatat ada 3628, Sementara tahun 2023 tercatat hanya ada 3580 lulusan. Artinya, jumlah lulusan tahun kemarin mengalami selisih 48 dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk lulusan SMK pada tahun 2023, Cabdin Jatim, wilayah Sampang mencatat ada sekitar 3024 lulusan, sementara tahun sebelumnya tercatat ada 3089 lulusan. Jumlah tahun kemarin tersebut mengalami selisih sebanyak 65 lulusan dari tahun 2022 sebelumnya.
Kacabdin Jatim Wilayah Sampang, Mas’udi Hadiwijaya mengatakan, bahwa yang menjadi faktor utama turunnya jumlah lulusan SMA dan SMK di Kota Bahari tahun kemarin dikarenakan faktor input waktu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Waktu itu kan masuknya waktu Covid-19 tahun ajaran 2020 – 2021.
“Nah, kemungkinan karena itu. Kalau menurut saya datanya dari itu, inputnya bukan angka putus sekolahnya, tapi inputnya dari awal. Dan juga angkanya sangat kecillah, SMA-nya cuma selisih 48, SMK-nya 65. Jadi mungkin karena adanya Covid itu,” katanya kepada maduranews, Senin (26/02/2024).
Mas’udi kemudian mengungkapkan, kalau pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah khusus untuk bagaimana memperbaiki penurunan yang selisihnya menurut dia masih masuk kategori kecil.
Lebih lanjut, salah satu langkahnya ialah akan mendorong masyarakat di Kota Bahari agar bisa sekolah di Sampang. Artinya, mendorong agar masyarakat itu cinta kepada pendidikan yang ada di kabupaten Sampang. Karena menurut dia dengan memiliki rasa cinta terhadap pendidikan di Sampang, maka prestasi-prestasi di Sampang akan terus meningkat.
“Mohon do’a dan dukungannya, saya akan berupaya bagaimana pendidikan di Sampang itu bisa dicintai oleh masyarakatnya sendiri,” tukasnya. (san)