MADURANEWS.CO, Sampang- Dana transfer dari pemerintah pusat untuk sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengalami penurunan.
Bantuan pemerintah pusat terhadap Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di bawah naungan Disdik Kabupaten Sampang mencapai Rp 50 miliar pada tahun 2022.
Kepala Disdik Kabupaten Sampang Edi Subinto mengatakan kalau dirinya harus buka data dulu kalau masalah anggaran, baik itu yang bersumber dari APBN ataupun APBD. Karena menurutnya itu sangat rentan salah kalau tidak membuka data. Hal itu disebabkan dana transfer yang bersumber dari pusat dan daerah itu sudah berbaur menjadi satu sehingga perlu dipilah dulu. Baik itu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun yang lainnya.
“2022, iya saya lihat dulu karena itu berbaur dengan anggaran saya yang sekian ratus miliar itu kan, nanti saya tak pilah dulu. Jadi dana APBN yang BOS berapa, itu harus saya pilah dulu, lihat data. Saya gak bisa ngarang dan hafal sekian itu,” katanya.
“Seharusnya kita pilah dulu karena APBN dan APBD kan berbaur. Tidak ada lagi tulisan APBN atau APBD kabupaten kan begitu. Kita harus lihat datanya dulu biar tanya dulu ke bagian teknis,” imbuhnya.
Edi mengungkapkan kalau untuk tahun 2023 alokasi anggaran yang didapatkan pihaknya yang bersumber dari APBN itu turun. Turunnya juga tidak tanggung-tanggung menurutnya, karena mencapai separuh lebih dari anggaran yang pihaknya dapatkan ditahun sekarang. Dia juga menyampaikan kalau anggaran tahun ini sudah mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2021. Namun pada 2023 mendatanag akan mengalami penurunan yang cukup fantastis.
“Yang tinggi itu tahun 2022, kalau di 2021 kita tidak terlalu besar. Terutama yang tinggi itu SMP untuk tahun sekarang, namun untuk tahun yang akan datang turun. Dari Rp 50 M itu tinggal Rp 24 M kalau tidak salah,” pungkasnya. (raf/mu)