MADURANEWS.CO, Madiun– Tim Pengabdian Masyarakat Program Pengembangan Desa Binaan Ekowisata Berbasis Partisipatif-Kolaboratif Universitas Airlangga menyelenggarakan pelatihan bahasa Inggris terapan pariwisata di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Itu sebagai bentuk kepedulian perguruan tinggi negeri asal Surabaya itu terhadap kemampuan bahasa Inggris para pekerja wisata di Jawa Timur.
Pelatihan yang dilakasanakan pada tanggal 27 Juli 2023 itu diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK, Karang Taruna, Pokdarwis, dan perwakilan UMKM setempat dengan pemateri Usma Nur Dian Rosyidah. Menurut Usma, Desa Kare merupakan salah satu desa di Jawa Timur yang sering dikunjungi wisatawan asing. Oleh karena itu, pihaknya memilihnya sebagai sasaran pengabdian dengan kegiatan pelatihan bahasa Inggris terapan wisata.
Sebagai desa, lanjut dia, yang sering mendapat kunjungan turis asing maka Desa Kare membutuhkan tour guide atau pemandu wisata lokal. Maka itu, masyarakat lokal perlu didorong agar mempunyai kemampuan untuk mengisi kesempatan tersebut.
”Bahasa Inggris tidak hanya dibutuhkan untuk memandu, namun juga untuk komunikasi kepada wisatawan dan calon turis melalui papan informasi (signboard/ singnage), promosi di media sosial seperti TikTok, IG dan Youtube, surat menyurat seperti tanda booking hotel atau jadwal perjalanan, serta di pelayanan pariwisata, seperti daftar menu, ucapan selamat datang, dan sebagainya,” ucapnya menjelaskan.
Usma mengungkapkan bahwa sangat penting penggunaan bahasa Inggris yang benar di lokasi wisata. Dia menunjukkan contoh tanda informasi yang sering salah bahasa akibat proses penterjemahan yang sembarangan.
“Nah, untuk di Desa Kare, tidak boleh ada kejadian salah bahasa seperti ini. Misalnya entry untuk antri. Known burn untuk tahu bakar, dan sejenisnya,” ungkap mencontohkan.
Kesalahan tersebut, kata Usma, tidak hanya terjadi di level individu dan desa, bahkan papan informasi di level BUMN pun tidak luput dari salah terjemah.
Kepala Desa Kare Sunarno mengapresiasi dan berterimakasih atas kepedulian Universitas Airlangga terhadap upaya peningkatan pengelolaan wisata, terutama di desanya. Menurutnya, materi pelatihan bahasa Inggris memang sudah lama ditunggu oleh Pokdarwis dan UMKM di Kare. Mereka ingin segera menerapkannya langsung di produksi yang mereka jual.
“Workshop kali ini sangat bermanfaat. Kami berharap Karang Taruna, Pokdarwis, UMKM bahkan para Ibu PKK tidak sungkan lagi untuk menggunakan bahasa Inggris dalam promosi produksi wisata di desa kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Program Pengembangan Desa Binaan Ekowisata Berbasis Partisipatif-Kolaboratif Dr Prihartini Widiyanti berharap kehadiran Universitas Airlangga dalam kegiatan tersebut bisa memberi kontribusi pada masyarakat Desa Kare khususnya dalam menaikkan ekowisata Kare ke kelas internasional. “Ekowisata merupakan bagian dari cultural industry yang saat ini sedang marak di masyarakat global,” tuturnya. (*/jay/lum)