Wakil Ketua DPRD Sampang: Saya Sepakat Sampang Dimekarkan Asalkan…

MADURANEWS.CO, Sampang– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengaku sepakat Kota Bahari dimekarkan menjadi Kabupaten dan Kota, jika itu untuk kemaslahatan Umat dan memenuhi secara persyaratan.

Wakil ketua DPRD Sampang, Fauzan Adima mengatakan, kalau pihaknya menyambut baik, Madura menjadi Provinsi. Tetapi persyaratan-persyaratannya harus dipenuhi terlebih dahulu. Seperti 5 Kabupaten dan Kota yang harus terpenuhi. Karena menurut orang yang akrab disapa Aba Fauzan itu, memekarkan suatu daerah itu tidak semudah yang dibayangkan. 

“Syarat untuk menjadi provinsi minimal 5 Kabupaten dan Kota. Untuk melakukan pemekaran kan tidak semudah membalikkan telapak tangan, harus ada kearifan lokal dan kita ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi,” katanya. 

Aba Fauzan juga mengungkapkan bahwa mulai dirinya menjadi DPRD Kota Bahari, wacana Madura menjadi Provinsi itu sudah ada. Bahkan ia mengaku kalau dirinya juga ikut bertanda tangan atas wacana tersebut. Semua upaya dari dulu sampai sekarang masih terus dilakukan untuk mewujudkan Madura menjadi Provinsi. Namun, sampai saat ini masih belum membuahkan hasil. 

“Madura provinsi itu sudah lama, mulai dari saya pertama jadi DPR. Itu sudah melakukan pertemuan-pertemuan, baik itu di provinsi maupun di pusat. Baik menggunakan tokoh, ulama. Namun sampai saat ini belum terealisasi,” ungkapnya. 

Saat disinggung, jika Kota Bahari dimekarkan menjadi Kabupaten dan Kota, Aba Fauzan masih mempertanyakan kelayakannya. Karena menurutnya kalau dilihat dari jumlah penduduk dan anggota DPR-nya, Kota Bahari masih jauh bila dibandingkan dengan Kabupaten Sumenep dan Bangkalan. Karena Kabupaten Sampang, anggota DPRD-nya baru 45, dan masyarakatnya belum menyentuh angka 1 juta.

“Untuk kemaslahatan umat, kami sepakat saja. Tapi layak apa tidak? Karena kita belum sampai 1 juta lebih, DPR-nya baru 45. Beda dengan Bangkalan dan Sumenep, sudah 50 DPR-nya. Dan hanya Sampang yang masyarakatnya belum 1 juta,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *