MADURANEWS.CO, Sampang- Angka kenaikan Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, yang hanya 0,01 tahun pada penduduk usia 7 tahun dan 0,20 tahun untuk RLS penduduk usia 25 tahun ke atas, dinilai perlu adanya perhatian khusus dari Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.
Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang Aulia Rahman mengatakan, tipisnya angka kenaikan HLS dan RLS di Kota Bahari itu disebabkan kurangnya perhatian dari semua pihak yang ada ditatanan pemerintahan saat ini.
Menurutnya semua pihak terkait itu harusnya melakukan koordinasi bagaimana memajukan dan meningkatkan kemauan generasi muda yang ada di Sampang untuk terus melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi. Hal itu dinilai sangat penting dilakukan guna memajukan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Sampang.
“Kenapa realita dan faktanya seperti itu? Karena kurangnya perhatian pemerintah daerah kepada masyarakat. Karena tidak ada bahasa koordinasi, publikasi atau pemberitahuan,” katanya.
“Contoh misalkan kita tuntaskan wajib belajar 9 tahun atau 12 tahun. Sekarang tidak ada yang dilakukan dinas terkait,” imbuhnya.
Kemudian dia menyarankan Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang untuk melakukan koordinasi dengan kepala-kepala sekolah, koordinator pengawas kecamatan supaya diarahkan untuk mengadakan sosialisasi ke siswa supaya bisa melanjutkan sekolah. Baik itu Sekolah Dasar (SD) ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan SMP ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan adanya koordinasi yang dilakukan Disdik itu nanti diharapkan generasi muda di Kabupaten Sampang dapat mengenyam pendidikan sampai ke bangku kuliah.
“Makanya ini perlu adanya sosialisasi yang dilakukan oleh tiap-tiap sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA. Misalkan di SD kelas 6, Dinas Pendidikan memberikan pengarahan (kepada para murid bahwa) kalian itu harus meneruskan sekolah ke SMP, kamu tidak akan bisa bekerja kalau cuma punya ijazah SD. Kurangnya koordinasi antara Dinas Pendidikan dengan yang dibawah untuk meningkatkan kesadaran siswa dan calon mahasiswa,” tuturnya.
Selain itu, Aulia juga mengungkapkan bahwa tidak fokusnya Pemkab Sampang terhadap oembangunan SDM itu juga sangat berpengaruh terhadap HLS dan RLS di Kota Bahari. Karena menurutnya Pemkab Sampang saat ini hanya fokus pada pembangunan infrastruktur saja.
“Tidak bisa kita terus fokus pada infrastruktur, pemerintah sekarang ini fokus pada infrastruktur sedangkan SDM tidak ada untuk SDM-nya,” pungkasnya. (raf)