MADURANEWS.CO, Sampang- Polisi Resor (Polres) Sampang, Madura, Jawa Timur, mengungkap motif puluhan pelajar yang nyaris melakukan tawuran di Gedung Olahraga (GOR) Tennis indoor Kota Bahari.
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Sampang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sujono mengatakan, kalau sebelumnya Ada informasi, tentang adanya tawuran, yang kemudian langsung pihaknya tindak lanjuti dengan mengirimkan tim Madani untuk menuju lokasi. Dan benarlah menurut dia laporan yang ia terima itu, setelah timnya sampai di lapangan, pelajar yang hendak melakukan tawuran itu langsung melarikan diri agar tidak diamankan oleh timnya. Di lokasi tersebut menurut dia, timnya hanya mengamankan 1 orang dan melakukan penilangan terhadap kendaraannya yang memakai knalpot tidak standart.
Kemudian dari lokasi tersebut, jam 01:30 WIB Timnya kembali berpatroli disekitar GOR indoor dan menemukan kegiatan perkelahian anak-anak muda yang sama seperti di lokasi pertama. Setelah timnya melakukan pengamanan dan pemeriksaan, ternyata anak-anak muda yang ada di aji gunung tersebut merupakan anak-anak yang sama dengan di lokasi pertama yang melarikan diri itu. Yang membuat janjian lagi disebelah utaranya GOR.
“Ada satu yang tidak sengaja membawa sepeda motor berknalpot borong yang kita tangkap. Setelah kita tangkap, kemudian video di HP-nya kita periksa dan dia mengaku kalau dia adalah salah satu yang melaksanakan perkelahian yang ada di jalan baru itu,” katanya.
“Kita amankan semuanya, setelah kita amankan, kita periksa HP-nya Ada kegiatan yang dijalan baru, ternyata mereka semuanya adalah pelaku yang ada di jalan baru yang pertama ditemukan dan melarikan diri itu,” imbuhnya.
Ia juga menuturkan kalau anak-anak yang pihaknya amankan itu semuanya dibina supaya mereka saling memaafkan dan tidak ada lagi perkelahian antar pelajar seperti itu. Selain itu, ia mengaku bentuk pembinaan berikutnya yang pihaknya lakukan adalah memanggil orang tua dari anak-anak tersebut. Hal itu pihaknya lakukan supaya orang tuanya tahu kalau anak-anaknya telah melakukan kegiatan seperti ini.
Sujono kemudian mengungkapkan, sedini mungkin pihaknya akan melakukan pencegahan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Kamtibmas. Menurut dia, meskipun saat ini masih tangan kosong, lama-lama kalau sudah sakit hati bisa pakai senjata.
Dia juga berharap, bukan pihaknya saja yang melakukan pencegahan tersebut. Namun seluruh stakeholder, tokoh agama, masyarakat, pemuda, bisa bekerja sama untuk sama-sama menjaga keamanan Kota Bahari. Kalau perlu menurut dia, Kota Bahari ni menjadi contoh yang paling aman.
“Awalnya katanya seperti perang sarung, tapi itu sudah bukan perang sarung, namun sudah adu jotos tangan kosong langsung,” tuturnya.
Untuk persoalan tawuran tersebut, Sujono menyampaikan kalau itu karena bikin konten. Namun meskipun hanya konten, kalau melanggar itu bisa pidana, bisa di penjara. Tapi karena masih bisa di tolerin maka kita bina terlebih dahulu. Supaya jadi peringatan bagi pelajar yang lain, dan tidak melakukan hal yang sama.
“Sementara ini karena masih kita Anggap pelanggaran, belum melakukan tindak pidana, kita hanya melakukan pembinaan,” tukasnya. (san)