Massa Datangi Polres Sampang Minta Usut Tuntas Dugaan Penggelapan Bansos di Desa Ini

MADURANEWS.CO, Sampang– Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Madura Development Watch (MDW) menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Sampang, Madura, Jawa Timur, Senin (15/01/2024).

Mereka datang meminta Polres Sampang untuk mengusut tuntas Kasus dugaan penggelapan dana bansos atas nama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Dewi, warga desa gunung eleh, kecamatan Kedungdung, dan meminta polres Sampang untuk meringkus oknum mafia Kasus yang bersarang di Polres Sampang.

Ketua MDW Sampang, Siti Farida mengatakan, bahwa pihaknya merasa prihatin terhadap kinerja Polres Sampang dalam mengayomi, dan melayani masyarakat kota Bahari. Hal itu menurut dia dapat dilihat pada penanganan kasus dugaan penggelapan dana bansos yang ada di desa gunung eleh yang dilaporkan melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Janur sejak tanggal 24 Juli 2023 yang sampai saat ini belum menemukan titik terang. 

“Dalam hal ini MDW menilai Polres Sampang tidak serius dan tidak transparan karena Polres Sampang diduga MASUK ANGIN dalam penanganan kasus tersebut,” katanya.

Ia menuturkan kalau kedatangan pihaknya bukan hanya bentuk mengkritik semata, namun juga merupakan bentuk partisipasi publik bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan Polres Sampang, sebagai lembaga penegak hukum di Kota Bahari yang layak dipercaya.

“Sudah seharusnya Kapolres Sampang sebagai pimpinan tertinggi Polres Sampang segera mengambil tindakan tegas untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Kabupaten Sampang yang terkesan lambat dan tebang pilih,” tuturnya.

Dalam aksi tersebut, Farida juga menolak perwakilan dari polres Sampang, yakni Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) yang diperintahkan untuk menemui masa aksi. Karena menurut Farida, pihaknya datang untuk ketemu dengan Kapolres bukan dengan perwakilannya.

“Saya tidak butuh di jawab, saya cuma butuh kehadiran Kapolres,” tegasnya.

Sementara Kasatreskrim Polres Sampang yang menemui masa aksi, AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo menyampaikan, kalau pimpinannya masih ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga tidak bisa menemui masa aksi.

“Beliau masih ada kegiatan, dan saya yang diperintahkan untuk menemui,” tukasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *