Homestay Mulai Berkembang di Desa Seiring Berkembangnya Destinasi Wisata Lokal

MADURANEWS.CO, Sampang– Hotel Non bintang di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, sampai tahun 2023 terus berkembang dikawasan desa wisata yang ada di Kota Bahari. 

Bupati Sampang, H Slamet Junaidi mengatakan, bahwa kota Bahari saat ini sudah memiliki destinasi wisata yang mencapai angka 22, desa wisata sebanyak 35, dan potensi daya tarik wisata sebanyak 39. Daya tarik wisata tersebut terbagi menjadi daya tarik wisata alam, budaya dan sejarah, buatan dan minat khusus.

“Kabupaten Sampang memiliki 39 potensi daya tarik wisata, 35 desa wisata serta 22 destinasi wisata prioritas (termasuk di dalamnya desa wisata),” katanya saat menyampaikan Nota Penjelasan Terhadap 2 Raperda, Senin (26/06/2023).

Sedangkan disisi penginapan, orang yang Akrab disapa Aba Idi itu menuturkan kalau sampai saat ini Kota Bahari memiliki 26 unit homestay. Dari jumlah Penginapan tersebut menurut Aba Idi tersebar di berbagai desa wisata yang ada di Kota Bahari, seperti di desa wisata Bira tengah, Sokobanah daya, dan desa bira timur. 

“Sampang memiliki 7 akomodasi penginapan berupa Hotel non bintang hingga tahun 2023 ini mulai berkembang penambahan penginapan jenis homestay yang berlokasi dibeberapa desa wisata, seperti desa wisata bira tengah sebanyak 20 unit rumah warga, desa wisata sokobanah daya sebanyak 2 rumah warga dan desa wisata bira Timur sebanyak 4 unit rumah warga,” ungkapnya.

Selain itu Aba Idi juga mengungkapkan, bahwa saat ini kota Bahari sudah memiliki lebih dari 200 bidang sektor usaha. Mulai dari kriya, interior, usaha kuliner, usaha televisi, radio, film animasi dan video, arsitektur, musik dan lain sebagainya. 

“Kabupaten Sampang juga memiliki 229 usaha ekonomi kreatif, dari 17 jenis subuh sektor bidang usaha diantaranya: 70 usaha kriya, 1 usaha interior, 1 usaha seni rupa, 2 usaha desain produk, 37 usaha Fasyen, 25 usaha kuliner(makanan berciri khas), 1 usaha film aminasi dan video, 6 usaha fotografi, 3 usaha desain komunikasi visual, 3 usaha televisi dan radio, 1 usaha arsitektur, 1 usaha perikanan, dan 74 usaha seni pertunjukan, 4 usaha musik, sedangkan usaha pengembang permainan, penerbitan dan aplikasi masih terhitung 0 usaha,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *