MADURANEWS.CO, Sampang- Menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1443 H, Bupati Sampang H Slamet Junaidi memimpin langsung penjemputan mantan pengikut paham Syiah ke kampung halaman, Jum’at (29/4/2022). Kini warga Sampang yang telah sepuluh tahun mengungsi itu bisa berbaur kembali dengan sanak famili di kampung halaman.
Turut serta dalam penjemputan tersebut, Wakil Bupati Sampang H Abdullah Hidayat Bersama jajaran Forkopimda dan tim lapangan. Yakni Kapolres Sampang AKBP Arman, Dandim 0828/Sampang Letkol CZI Suprobo Harjo Subroto, Ketua DPRD Sampang Fadol, Kepala Kantor Kemenag Sampang Moh Ersyad, Kepala Bakesbangpol Sampang Anang Djoenaidi, serta Tim 5 Desa Blu’uruan dan Desa Karang Gayam.
Sebelum bertolak kembali ke Kabupaten Sampang, Bupati bersama jajaran Forkopimda melaksanakan shalat Jum’at bersama warga mantan pengikut Syiah di kompleks Rusunawa Jemundo, Sidoarjo.
Sedianya semua mantan pengikut Syiah yang saat ini ada di Sidoarjo, nantinya akan dipulangkan semua ke kampung halaman. Hanya saja, pada tahap pertama saat ini baru 53 jiwa dari 14 Kartu Keluarga (KK) yang dibawa pulang. Sebab, proses pemulangannya akan dilakukan secara bertahap karena ada kendala tempat tinggal di kampung halaman.
Sesampainya di Kabupaten Sampang, Aba Idi, sapaan akrab H Slamet Junaidi mengatakan, pihaknya sangat antusias untuk memulangkan mantan pengikut Syiah tersebut. Sebab, saat ini sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak memulangkan warganya yang mengungsi akibat konflik sosial tersebut.
“Ini masalah kemanusiaan harus segera kita selesaikan. Kita sengaja lakukan di hari Jum’at semoga mendapat keberkahan dan kelancaran,” ujarnya.
Menurutnya, penyelesaian konflik sosial tersebut tidak terlepas dari jerih payah dan kerja keras seluruh pihak, terutama jajaran Forkopimda, ulama dan para tokoh masyarakat.
Sementara itu, pihaknya berharap Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk segera membangun tempat tinggal para mantan pengikut Syiah tersebut agar seluruh pengungsi nantinya bisa dipulangkan ke kampung halamannya.
”Seluruh mantan pengikut paham aliran Syiah yang saat ini pulang ke kampung halaman telah dibaiat dan (menyatakan) kembali ke ajaran ahlussunnah waljamaah atau Sunni,” ucapnya.
Untuk diketahui, proses baiat dilakukan dua tahun yang lalu tepatnya di bulan November 2020 yang diikuti 274 jiwa dengan disaksikan oleh tokoh agama dan masyarakat di Pendapa Trunojoyo Sampang. (*/mu)