MADURANEWS.CO, Sampang– Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mempertanyakan kinerja dan garis koordinasi Dewan Pendidikan dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang.
Anggota Komisi IV DPRD Sampang, Moh Iqbal Fathoni mengatakan, kalau dirinya adalah orang yang paling rajin di komisinya dalam mengusulkan pengurangan anggaran untuk dewan pendidikan kabupaten Sampang, ketika ada pembahasan anggaran untuk tahun 2023 ini.
Lebih lanjut, Orang yang akrab disapa bung fafan itu juga mengaku banyak kenal dengan anggota dewan pendidikan dan sering ngobrol santai dengan mereka. Bung fafan menyampaikan bahwa menurut orang-orang yang ia kenal di dewan pendidikan, dinas pendidikan tidak mendengarkan masukan-masukan dari dewan pendidikan. Tetapi dari Disdik, dewan pendidikan secara sumbangsih atau ide itu kurang. Sehingga akhirnya komisi IV mengurangi anggaran tersebut. Karena pihaknya ingin melihat kinerja dari dewan pendidikan, terutama di periode yang baru ini. Sehingga kami nantinya punya gambaran untuk bisa menambah anggaran tersebut.
“Ketika pada pembahasan anggaran untuk tahun 2023 ditahun yang lalu. Kami di komisi IV, termasuk saya yang paling getol untuk mengurangi anggaran di dewan pendidikan, dari 100 ke 50 juta,” katanya saat menemui jajaran dewan pendidikan di Ruang Komisi Besar DPRD Sampang, Kamis, (08/06/2023).
Bung Fafan juga mempertanyakan tentang struktural dewan pendidikan garis koordinasinya seperti apa dengan dinas pendidikan. Karena menurut dia banyaknya ide dan gagasan dari A sampai Z yang dibuat dewan pendidikan, kalau dinas pendidikan tidak menerima masukan, omong kosong dari program kerja dewan pendidikan. Ia meminta agar tidak terlalu bermimpi terlalu jauh.
“Kalau misalnya secara garis koordinat, sejauh mana dewan pendidikan ini bisa masuk ke sekolah, sejauh mana bisa memberikan masukan-masukan kepada dinas pendidikan. Kalau misalnya posisi yang sama dengan yang kemarin, hampir dikatakan percuma. Dan saya akan berbicara lantang yang akan mengurangi anggaran lagi untuk dewan pendidikan. Karena saya anggap tiada gunanya,” pungkasnya. (san)