MADURANEWS.CO, Sampang- Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) Wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, berharap angka partisipasi sekolah di Kota Bahari terus ada peningkatan.
Diberitakan sebelumnya, bahwa Angka persentase penduduk Kota Bahari yang berumur 15 tahun keatas menurut ijazah tertinggi yang dimiliki ditahun 2022 mengalami peningkatan. Terutama kepemilikan ijazah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
Kepala Cabang Disdik Jatim Wilayah Sampang, Ali Afandi Mengatakan, kalau dirinya sangat bersyukur dengan meningkatnya penduduk Sampang yang sudah memiliki ijazah SMA sederajat. Peningkatan kepemilikan tersebut menurut Afandi, anak Usia tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS) yang melanjutkan pendidikannya di pesantren sekarang sudah mulai dihitung.
Selain itu dia juga berharap kedepannya angka partisipasi sekolah di Sampang terus mengalami peningkatan dengan sudah dihitungnya lulusan SMP dan MTs. Karena Kalau selama ini menurut dia, standart yang diberikan di Indeks Pembangunan Manusia (IPM) anak usia tingkat SMP dan MTs yang melanjutkan di pesantren banyak belum dihitung sekolah, dan ijazahnya dihitung setara dengan SD saja.
Lebih lanjut, Ia menuturkan, memang yang membuat standart itu diluar negeri yang notabene tidak ada pondok. Sedangkan di Indonesia jumlah pondoknya sangat luar biasa banyaknya. Termasuk Kota Bahari yang menurut Afandi, jumlah pondoknya terbanyak nomor 2 di Jawa Timur.
“Alhamdulillah sudah ada peningkatan. Tetapi yang jelas kita selalu berusaha dan selalu berharap selalu ada peningkatan dalam angka partisipasi sekolahnya. Bahwa banyak lulusan SMP, MTs yang mondok, harapannya juga bisa sekolah umum juga,” katanya kepada maduranews.
Kemudian, orang nomor 1 di Cabdin Jatim wilayah Sampang itu mengungkapkan, dari 164 Sekolah SMA – SMK dan SLB yang ada dibawah naungan pihaknya, lebih dari 80 persen berada dibawah naungan yayasan yang berbasis pondok. Ia juga menilai pentingnya dukungan dari Pihaknya untuk kemajuan sekolah-sekolah umum itu. Karena saat ini pemerintah juga sudah melakukan berbagai inovasi yang luar biasa untuk sekolah umum itu, baik SMA, SMK ataupun MA. Seperti SMA, menurut Afandi di pemerintah Jawa Timur itu ada program yang namanya double track. Program itu tertuang dalam Peraturan Gubernur Jatim nomor 139 tahun 2018 tentang program double track pada SMA di Jatim.
“Kalau saya lihat kurang lebih 85 persen lebih itu berbasiskan yayasan pondok. Tetapi kan, perlu kita ini mendorong terus peningkatan dari kualitas dan kuantitas yang sekolah di sekolah Umum,” pungkasnya. (san)