MADURANEWS.CO, Sampang- Sedikitnya 56 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, pulang kampung ke desanya masing-masing. Mereka berasal dari 8 kecamatan di Kabupaten Sampang.
Adapun 8 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Robatal, Ketapang, Karang Penang, Sokobanah, Kedungdung, Banyuates, Sreseh, dan Tambelangan. Saat memasuki wilayah Sampang, para buruh migran tersebut langsung menjalani pemeriksaan kesehatan tes screening awal di Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19, tepatnya di Jembatan Timbang, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang.
Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sampang Yulis Juwaidi menjelaskan, 56 TKI tersebut mengendarai tiga bus rombongan yang tiba di Posko Covid-19 Jrengik sekitar pukul 23.30 WIB, menjelang dini hari, Kamis (30/4/2020). Berdasarkan pendataan awal, tiga bus tersebut berisi 54 orang.
“Mereka diperiksa mengikuti standar protokol Covid-19, seperti dicek suhu tubuhnya. Kemudian kami data by name by address-nya. Lalu kami bina dan berikan arahan kepada mereka agar setelah tiba di rumahnya untuk (melakukan) isolasi mandiri serta bersabar selama masa inkubasi 14 hari tidak kumpul sama keluarga dulu,” tuturnya, Jumat (1/5/2020).
Sementara itu, lanjut dia, 2 TKI asal Sampang sempat terdata sebagai warga Pamekasan lantaran saat proses pengecekan pada dua bus rombongan sebelumnya, semua penumpang mengaku berasal dari Kabupaten Pamekasan.
“Ketika kami tanyakan, dua pekerja migran Indoneisa (PMI) asal Sampang tidak menjawab dan tidak turun dari bus, ya mungkin ketiduran. Akhirnya dua PMI Sampang ini tetap berada satu rombongan dengan PMI Pamekasan dan terdata di Pamekasan. Tapi data kedua PMI itu sudah dikirim ke kami oleh Posko Covid-19 Pemekasan. Jadi total PMI yang asal Sampang totalnya sebanyak 56 orang,” jelasnya.
Setelah diperiksa sesuai protokoler Covid-19, para buruh migran tersebut kemudian dijemput oleh masing-masing keluarganya. Yulis menegaskan bahwa 56 orang tersebut berasal dari Kecamatan Robatal, Ketapang, Karang Penang, Sokobanah, Kedungdung, Banyuates, Sreseh, dan Tambelangan.
“Kan bus itu dari Juanda, bus itu berhenti di Posko Covid-19 di Jembatan Timbang Jrengik. Dari Posko itu, mereka kemudian dijemput oleh pihak keluarganya,” katanya. (vid/lum)