MADURANEWS.CO, Sampang– Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengungkap bahwa diawal tahun 2024 ini ada dua kasus anak yang telah positif terkena virus Polio di Kota Bahari. Dari jumlah tersebut satu diantaranya berada di Klaten Jawa Tengah.
Kepala Dinkes Sampang, Abdulloh Najich mengatakan, bahwa dirinya kemarin, Selasa (09/01/2024) sudah melakukan rapat koordinasi dengan lintas sektor yang dihadiri oleh World Health Organization (WHO) dan dari Provinsi terkait dengan ditemukannya anak yang positif terpapar virus polio di Kota Bahari.
Lebih lanjut, Najich menyampaikan kalau kasus-kasus yang ada di Kabupaten Sampang merupakan sesuatu yang luar biasa yang harus pihaknya tangani dengan baik, supaya tidak menyebar ke yang lainnya.
Sementara untuk jumlah kasusnya sendiri di Kota Bahari, saat ini menurut dia masih ada dua kasus. Diantaranya, dimasyarakat Sampang yang ada di Klaten, dan di kecamatan Camplong yang juga sudah positif
“Jadi positif ada dua, ada positif dengan bergejala yang sudah lumpuh. Sementara yang di Camplong itu positif bergejala dan sudah lumpuh,” katanya, Rabu (10/01/2024).
Najich juga mengungkapkan bahwa dari dua anak yang terkena polio itu usianya masih dibawah 5 tahun. Mereka menurutnya harus waspada dalam pembuangan popoknya, karena mereka harus menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Selain itu, Ia kemudian menuturkan kalau polio itu menular lewat yang namanya Fekal Oral. Artinya, rute penularan penyakit polio itu ketika patogen dalam partikel tinja seseorang berpindah ke mulut orang lain. Salah satunya dengan BAB sembarangan, dan juga membuang popok anak sembarangan ke sungai.
“Semua anak yang usianya masih dibawah 8 tahun akan dikasih imunisasi, semuanya (tetes),” ujarnya.
Terkait dengan langkah-langkah untuk mengantisipasi meluasnya penularan polio tersebut, Najich menyampaikan, kalau nanti akan ada yang namanya Supin yang akan dilaksanakan secara serentak di Jawa Timur pada tanggal 15 januari dan juga 15 februari 2024 ini. Sementara untuk yang positif polio menurut dia penanganannya tidak perlu diisolasi.
“Tidak perlu diisolasi kayak Covid-19. Cuma nanti dalam proses pembuangan tinjanya harus lebih dijaga,” tukasnya. (san)