Celurit Berdarah dalam Sengkarut Asmara Muda-Mudi 2 Desa 

MADURANEWS.CO, Sampang– Dua masyarakat Desa di Kecamatan / Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Terlibat bentrok pada Selasa malam (03/10/2023). Bentrok yang terjadi tersebut disebabkan karena hubungan Asmara Pemuda-pemudi dari 2 desa.

Kepala Polisi Resor (Polres) Sampang AKBP Siswantoro melalui Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto mengatakan, bahwa memang benar kemarin hari Selasa sekita jam 19:30 terjadi peristiwa perkelahian antara masyarakat Desa Banyumas dan Desa Pekalongan. Dalam kejadian tersebut, sebanyak 7 orang mengalami luka-luka, yang diantaranya merupakan Pj Kades Gunung Maddah. Dari 7 orang yang mengalami luka-luka diantaranya berinisial MT yang merupakan PJ Kades Gunung Maddah, kedua F, tiga O, empat E, lima D, enam S, dan terakhir A.

Lebih lanjut, indikasi perkara tersebut menurut Sujianto bermula dari masalah asmara anak-anak muda. Artinya dari 7 korban yang ada, 6 diantaranya merupakan muda-muda yang umurnya masih dibawah 25 tahun, dan hanya 1 orang dewasa, yaitu MT.

“Tujuh korban tersebut (terdiri dari) 5 merupakan masyarakat Banyumas, dan 2 dari Pekalongan. Jadi dari 2 kubu itu masing-masing mengalami luka,” katanya.

Sujianto kemudian menjelaskan, kalau masalah asmara itu, ponakan MT yang merupakan Pj Kades Gunung Maddah berpacaran dengan gadis desa Banyumas, cuma keluarga dari si perempuan itu tidak terima dan sempat terjadi penganiayaan terhadap ponakan MT. Yang selanjutnya ponakan MT pulang dan memanggil kakaknya. Yang kemudian kakaknya mencari orang yang memukuli adeknya yang menyebabkan terjadinya perkelahian. Mungkin karena pihak Pekalongan kalah, kemudian kembali dengan membawa masa lebih banyak.

“Awalnya perkelahian biasa tidak ada senjata, karena Pekalongan itu kalah, datang rekannya ngeluruk ke pihak sie cewek ke Banyumas dengan membawa senjata tajam yang menyebabkan perkelahian di rumah PJ gunung Maddah itu,” jelasnya.

Selain itu, Sujianto juga menuturkan, bahwa situasi dan kondisi bentrokan di lokasi sampai saat ini aman terkendali. Hal itu dapat dipastikan menurut Sujianto setelah dirinya mengecek ke lokasi. Karena banyak petugas yang berjaga, dan juga teman-teman media di lokasi. “Jadi situasinya aman kondusif,” singkatnya.

Kemudian, Sujianto mengungkapkan, kalau sekitar jam 10 ini, Rabu (04/10/2023) telah  terjadi pertemuan antara para tokoh, PJ Kades Banyumas, Muspicam, Pak Koramil, Dandim, pak Kapolres, pak sekda, dan termasuk tokoh-tokoh yang lain, serta orang tua yang diduga sebagai pelaku. Dari pertemuan tersebut terjadi mediasi dan sepakat permasalahan tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan. 

“Namun hasil pastinya belum bisa kita pastikan, karena detik ini juga mereka masih ngumpul disalah satu tokoh di Sampang membahas teknis penyelesaiannya,” ungkapnya.

Sedangkan masalah tersangka, Sujianto menyampaikan, kalau sampai saat ini belum ada yang diamankan. Karena dari pihak korban belum ada yang dimintai keterangan, dan masih menjalanai perawatan di rumah sakit. 

“Belum dilakukan pemeriksaan, dan sampai detik ini juga belum ada masyarakat yang melapor atas kejadian tersebut,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *