MADURANEWS.CO, Sampang- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Menilai tidak adanya perusahaan industri dan terbatasnya lapangan usaha baru di Kota Bahari adalah salah satu penyebab penduduk Sampang masih banyak bekerja sebagai petani.
Ketua DPRD Sampang, Fadol Mengatakan, bukan tanpa alasan kenapa lapangan pekerjaan utama dari penduduk kota Bahari itu pertanian. Namun karena menurutnya penduduk Sampang itu memang sebagian besarnya adalah petani. Dan pertanian juga masih menjadi sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Sampang, dengan serapan tenaga kerja yang mencapai 279,650 orang yang bekerja di sektor tersebut.
Sedangkan di sektor lainnya, menurut orang nomor 1 di DPRD Sampang itu, seperti sektor Jasa hanya mampu menyerap tenaga kerja 148,926 orang, dan diikuti sektor Manufaktur dengan jumlah serapan tenaga kerja sebesar 74,342 orang.
“Karena masyarakat kita ini rata-rata memang petani dan pekerjaan utamanya memang petani,” katanya kepada maduranews, Selasa (28/03/2023).
Disisi lain, wakil ketua DPRD Sampang, Fauzan Adima menambahkan, kalau sektor selain yang diatas disebutkan itu, memang belum cukup membantu untuk menyerap tenaga kerja penduduk Sampang. Selain itu, ia menilai tidak adanya lapangan usaha lain yang menonjol di Sampang itu juga yang menjadi alasan kenapa penduduk Sampang itu masih banyak yang bekerja sebagai petani.
“Iya kan ada lapangan usaha baru, tetapi kan terbatas. Karena di Sampang kan tidak ada perusahaan, ada hanya satu-dua saja. Ada dari garampun tidak seberapa, terus dari tembakau kita kecil,” tukasnya. (san)