MADURANEWS.CO, Sampang- Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi proyek pembangunan Alun-alun Trunojoyo, Selasa (11/10/2022). Ini merupakan sidak lanjutan dari yang sebelum-sebelumnya.
Sidak tersebut dipimpin langsung oleh ketua Komisi III DPRD Sampang Muhammad Subhan. Sejumlah anggota Komisi III tampak turut serta meninjau proyek senilai Rp 8,9 M tersebut.
Anggota Komisi III DPRD Sampang H Abdussalam mengatakan, dalam sidak tersebut pihaknya menemukan beberapa temuan yang tidak terlalu parah. Maka itu, pihaknya hanya memberi tahu dan mengingatkan kepada pelaksana agar bagian-bagian yang kurang baik itu untuk segera diperbaiki.
“Iya, jadi kami dalam sidak tersebut juga memang ada temuan tapi tidak seberapa fatal lah, cuma kami ingatkan kepada pelaksana, karena adanya lintasan itu yang tidak rata, jadi ada beberapa juga itu tidak rata. Lantai edeknya sapi itu splangnya tidak rata juga. Sehingga kami menyarankan agar semua itu diratakan. Dan pak Irawan siap untuk memperbaiki pekerjaan tersebut. Juga adanya di jalan yang di dalam itu yang tanahnya PUPR itu tidak apa ya, kelihatan finishingnya juga agak kasar. Kami juga menegurnya tadi, alasannya tadi mungkin karena belum dijalani (dilintasi kendaraan). Yang jelas itu finishingnya kurang mulus, kurang alus gitu,” katanya.
Menurut politisi Partai Demokrat itu, semua pembangunan yang dikerjakan di Alun-alun Trunojoyo tersebut sudah sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat.
“Sementara semua pekerjaan saya kira sesuai dengan RAB, cuman kami berharap masalah rumput, rumput itu harusnya juga jangan mengambil rumput-rumput lokal. Istilahnya spek-spek tertentu dan juga tadi disampaikan pak Irawan memang itu speknya nanti dimana gitu,” ujar Abdussalam.
Kabid Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Irawan menyampaikan, koreksi dari Komisi III itu sama dengan yang disampaikan oleh pimpinan dan sekretaris daerah yaitu masalah penyelesaian akhir yang harus memunculkan nilai estetika di setiap bagian bangunan. Dan pihaknya juga berjanji akan memperbaiki lagi bagian yang sudah dikoreksi oleh dewan.
“DPRD tadi merekomendasikan bahwa finishing, sama dengan Bupati, Wabub, pak Sekda, mungkin kita ini taman ya, estetikanya itu memang harus muncul. Jadi selain bernilai fungsi di sini juga harus menonjol estektika. Jadi estektika itu harus ditonjolkan. Jadi bener koreksinya dari Komisi III bahwa finishing nanti akan kami perbaiki lagi,” tuturnya.
Selain itu, dia juga menuturkan bahwa bahan yang digunakan sudah dianggap sesuai oleh anggota dewan yang melakukan Sidak. Pihaknya juga mengungkapkan kalau siap diaudit kapan saja kalau memang ada temuan yang tidak sesuai dengan perencanaannya.
“Iya, tadi Komisi III sudah melihat konstruksi semua sudah dianggap anu sama ba Addus, sama yang lain juga tidak berkomentar masalah konstruksi. Tidak, iya semuanya saya siap diaudit nanti. Artinya karena kami semuanya ini baik volume, mutu, kami sudah menyertakan mutu, uji mutu, bahkan setiap ada pengecoran kita sebelum turun readymix itu ke tempat pengecoran itu kita buat ujian sline dulu. Jadi ini sudah memenuhi standard teknis,” jelasnya.
Dia juga mengungkapkan, beberapa item yang menjadi koreksi dari Komisi III, salah satunya adalah di pengerjaan akhir. Irawan juga mengakui kalau memang ada beberapa penyelesaian yang kurang baik. Itu karena faktor pekerja.
“Hanya masalah finishing terutama finishing yang sklaccer celurit ini, hanya itu aja iya, kalau yang lain finishingnya diperbaiki karena memang saya akui finishingnya agak kurang sempurna lah. Iya karena masing-masing tangan itu kan berbeda, ini kan satu tukang, satu tukang tangan itukan tidak semuanya bergelombang, kebetulan yang ditunjuk itu, ini sama ba Addus yang ditunjuk yang ini jadi tetap kita akan ricek lagi, kita cek lagi untuk kita perbaiki karena masih ada sisa satu setengah bulan untuk selesai,” pungkasnya. (raf/lum)