MADURANEWS.CO, Sampang– Dalam waktu sehari ini (07/02/2024), Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Madura, Jawa Timur, digeruduk oleh dua masa Aksi. Yakni Aliansi Masyarakat dan Pemuda Sampang (Ampas) serta Masyarakat Sampang.
Dua masa tersebut datang dengan tujuan yang berbeda. Yang mana Masa dari Ampas Meminta agar Pj Bupati Sampang tidak menjadi boneka dari pihak-pihak tertentu. Sementara, masa yang mengatasnamakan Masyarakat Sampang tidak ingin kondusifitas Sampang dan kinerja Pj Bupati terganggu.
Korlap Ampas, Agus Efendi mengatakan, bahwa Penjabat bupati harus bisa memastikan dan meyakinkan masyarakat sampang kalau dia adalah manifestasi dari kepentingan masyarakat sampang dan bukan manifestasi dari kepentingan golongan atau kelompok tertentu.
Menurut Agus, Rudi diusulkan oleh kepentingan-kepentingan elit tertentu dari pengusul, dan dia diusulkan oleh aspirasi elit politik. Sehingga legitimasinya masih menjadi perdebatan apakah benar partai-partai pengusul itu mewakili aspirasi masyarakat sampang.
ā€¯Selain itu Pj Rudi Arifiyanto bukanlah sosok pejabat yang pernah berkecimpung ditengah-tengah birokrasi sampang sehingga bisa kita pastikan beliau membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan konsolidasi dengan jajaran pemerintahan daerah,” ujarnya.
Ia menilai, Lemahnya legitimasi Pj yang ditunjuk oleh pemerintah pusat itu di karenakan tidak melalui proses demokrasi dengan melibatkan hak-hak masyarakat untuk menentukan pemimpinnya dan lemahnya pemahaman Pj atas situasi sosial politik yang ada di sampang.
“Dengan hampir 100% desa dijabat oleh penjabat kepala desa tentunya memerlukan konsolidasi yang matang dan lepas dari intervensi kepentingan politik,” tuturnya.
Sementara Korlap Aksi masyarakat Sampang, Wafi Anas menyampaikan, bahwa hanya ada beberapa harapan dari masyarakat yang perlu pihaknya sampaikan berkaitan dengan kondisi akhir-akhir ini di Sampang. Bahwa ada satu orang yang pihaknya anggap membikin gaduh kota Bahari.
“Sehingga itu perlu kita respon. Termasuk juga merembet kepada beberapa orang yang mengganggu keberadaan Pj Bupati Sampang,” ucapnya.
Ia menegaskan kalau dua hal itulah yang merupakan aspirasi pihaknya. Pertama tuntutan pihaknya ialah polisi segera respon terhadap kegaduhan yang telah dilakukan oleh Irham Nurdayanto. Dan yang kedua, pihaknya juga tidak ingin kabupaten Sampang yang baru dijabat oleh Pj Bupati ini kondusifitasnya terganggu.
“Sehingga menjelang pemilu ini, kondisi Sampang ini aman, tenang, dan damai. Nah, kalau hal ini diserempetkan ke hal yang lain kita tidak ingin hal itu. Sehingga tujuan kami jelas bahwa dua hal itu yang telah kita bawa kesini,” pungkasnya. (san)