Diskopindag Terus Pantau Pemindahan Pedagang di Belakang Pasar Srimangunan 

MADURANEWS.CO, Sampang– Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menegaskan kalau pihaknya sudah memanusiakan manusia, terkait dengan penertiban pedagang yang ada di dua ruas jalan Pasar Srimangunan.

Pedagang yang ada di Jl Cendrawasih dan Sikatan itu, sebelum di tertibkan pasalnya sudah disiapkan tempat yang baru oleh Diskopindag di Pasar Deg – Gedeg yang terletak di Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang.

Kepala Diskopindag Sampang, Chairijah mengatakan, kalau sebenarnya pedagang yang sudah ditertibkan dan masih nekat jualan dijalan belakang pasar Srimangunan itu sudah dilakukan pengamanan, namun lebih dulu datang pedagangnya. Ia juga meyakini kalau permasalahan tersebut akan tetap ada solusinya. 

Selain itu menurutnya, tempat yang ditempati pedagang yang sudah ditertibkan itu merupakan milik jalan kabupaten. Hal itu setelah dirinya memastikan dan menanyakan kebagian Aset. Dan benar menurut aset jalan yang ditempati para pedagang itu memang bukan bagian dari pasar. Namun, itu dulu doking, tempat bongkar muat lewat sana.

Lebih lanjut, menurut orang yang akrab disapa Qori’ itu, pihaknya nanti masih mau melakukan rekayasa dulu yang masih dirapatkan. Jadi nanti disitu akan dikembalikan ke fungsinya, bukan lagi tempat berdagang. Sehingga keluasaan kendaraan bongkar muat itu enak bisa muter disana, dan akan dikembalikan seperti dulu disana. 

“Itu kan tidak ada yang permanen disana, cuma mereka jual angkut pulang. Makanya untuk kedepannya nanti ada tindakan tegas, dalam artian tetap ditertibkan,” katanya, Senin (28/08/2023).

Ia menuturkan kalau itu merupakan zona terlarang, dan bukan  tempat berjualan tapi fungsi jalan, dan itu wajib ditertibkan. Menurut Qori’ waktu zaman dirinya di Satpol-PP, ia menegaskan kalau pedagang disitu ditertibkan semua, tidak tau jualan kemana, dan Ia angkuti saja semua pedagang yang ada disana. Begitu sekarang orang-orang merasa nyaman berjualan disitu, seolah-olah menjadi benar tempat itu, padahal salah.

“Karena pemerintah kasihan dan memanusiakan manusia, karena itu kadung banyak dagangan, sehingga saya minta untuk dicarikan tempat, dan kalau kiranya cukup pindah kesana. Jadi pemerintah menyediakan tempat di pasar sore, dan Alhamdulillah mencukupi,” tuturnya.

Sedangkan saat pihaknya melakukan pengundian, Ia mengungkapkan bahwa kemarin waktu pengundian, pedagang itu ada yang mau ngambil dan ada juga yang tidak. Sehingga Ia kembali menegaskan ke pedagang, Ketimbang menyesal karena tidak mengambil undian, mending menyesal mengambil, karena akan punya tempat. Karena sebenarnya mereka tidak punya tempat, dan tempatnya mereka di dalam ditinggal dan memilih jualan diluar.

“Mereka ada yang sadar untuk ngambil dan juga masih banyak yang tidak mau mengambil, jadi saya biarkan yang tidak mau mengambil. Ini kami hanya memberikan tempat bukan merelokasi,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *