MADURANEWS.CO, Sampang- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Menerima Kunjungan Study Komparatif Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sampang.
Sekretaris DPRD Sampang, Anwar Abdullah mengatakan, siswa SMPN 1 Sampang yang datang ke DPRD itu dalam rangka Study Komparatif. Mereka yang datang terdiri dari Majelis Perwakilan Siswa (MPK) yang mewakili setiap kelasnya, Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Guru pembina dan juga kepala sekolahnya. Pihaknya sudah menyampaikan dan menjelaskan berbagai hal yang ingin mereka pelajari di DPRD Sampang seperti yang tercantum di dalam suratnya.
“Mereka datang ke dewan bukan dalam rangka audiensi, tapi mau belajar terutama yang mereka minta itu dalam suratnya adalah Tugas tugas pokok dewan,” katanya.
Semua unsur yang ada di DPRD Sampang sangat welcome kalau memang ada sekolah lain yang ingin Study Komparatif seperti yang dilakukan oleh SMPN 1 Sampang. Komisi IV yang notabene merupakan Mitra dari Dinas Pendidikan (Disdik), sangat senang dengan kegiatan Study Komparatif siswa ke DPRD.
“Tidak hanya SMPN 1 saja, sekolah yang lain juga dipersilahkan. Pimpinan dewan dan Fraksi welcome. Karena itu sekolah dan ada dibawah naungan Disdik, dan Disdik mitra kerjanya dengan komisi IV, makanya tadi ada pimpinan dan anggota komisi IV,” ungkapnya.
Selain itu, Anwar juga menuturkan bahwa dalam 3 hari diawal bulan ini, yang dimulai dari tanggal 6 kemarin pihaknya memang ada agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP). Dari situ bahwa Study Komparatif, menurutnya juga tidak akan mengganggu dari kerja Anggota dewan.
“Enak, karena kita sudah membagi tugas. Kebetulan memang mulai tanggal 6, 7, 8 ini kita jadwalnya untuk RDP,” tuturnya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Sampang Teguh Supariyanto menyampaikan, Narasumber yang berasal dari anggota DPRD yang merupakan pelaku demokrasi yang diharapkan bisa menginspirasi anak didiknya untuk jadi DPR, baik itu pusat maupun daerah. Belajar tidak harus di sekolah saja, karena menurutnya kantor DPRD adalah salah satu tempat dimana anak didiknya bisa belajar.
Study yang dilakukan anak didiknya itu merupakan upaya menguatkan siswa yang tergabung di MPK dan pengurus OSIS yang saat ini mereka sudah mulai bekerja menjalankan tugasnya.
“Sekolah itu bukan satu-satunya tempat belajar, guru bukan sumber dari belajar, tetapi dimana saja bisa dijadikan tempat belajar. Salah satunya kantor DPRD ini sebagai tempat belajar, ruang inspiratif,” tegasnya. (san)