MADURANEWS.CO, Sampang- Guru Honorer di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, butuh perhatian lebih dari pemerintah.
Salah satu Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) kecamatan Sreseh, Moh Rudiyanto mengatakan, dirinya tetap bersyukur dengan kesempatan yang diberikan kepadanya untuk bisa ambil bagian dalam mencerdaskan generasi muda bangsa Indonesia.
Meskipun honor yang dia dapatkan tidak sebanding dengan lelah yang ia dapatkan saat mengajar.
“Kalau berbicara keluh kesah ini berkaitan dengan kinerja dan upah. Tapi mohon maaf sebelumnya kami tidak mengeluh akan tetapi jika diminta untuk berkeluh kesah saya ingin sedikit menyampaikan jika kinerja guru honorer itu tidak sepadan dengan upah yang didapatkan. Tapi saya tetap bersyukur karna semua butuh proses,” katanya.
Karunia Tuhan terhadap kebaikan dirinya dan keluarga adalah suatu hal utama yang ia harapkan sebagai tenaga pengajar dan pendidik.
“Ya Alhamdulillah penting barokahnya yang di harapkan oleh kita,” imbuhnya.
Saat disinggung harapannya terhadap pihak-pihak terkait, Rudi mengungkapkan keinginannya supaya diperhatikan. Tak kurang dari 2 harapan ia sampaikan, pertama besaran upah guru honorer yang pinginnya mengikuti besaran Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Kemudian yang kedua, dia tidak menampik kalau Keinginan terbesarnya dan guru-guru honorer kota Bahari lainnya, adalah diangkatnya mereka sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau tidak Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh pemerintah.
“Harapannya semoga guru honorer segera diangkat menjadi PNS atau PPPK. Setidaknya guru honorer lebih diperhatikan honornya setara dengan UMK daerah,” pungkasnya. (raf)