MADURANEWS.CO, Sampang- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak pada banyak sektor. Di antaranya sektor nelayan.
Nelayan yang ada di Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, bercerita tentang dilemanya pasca kenaikan harga BBM.
Sakur (45), salah satu nelayan di Kecamatan Sreseh menuturkan bahwasanya kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM membuatnya bingung antara menaikkan harga ikan tangkapannya atau tidak.
“Iya berdampak karena BBM adalah modal utama bagi kami para Nelayan untuk bekerja. Pertama kita masih enggan dan takut untuk menaikkan harga ikan hasil melaut kita, takut tidak ada yang mau membeli. Namun kalau tidak kita naikkan kita rugi mas, karena kenaikan harga solar sudah hampir sama dengan Pertalite. Jadi mau gak mau sekarang kami menaikkan harga ikan tangkapan kami mas,” kata Sakur.
Ibu Nur (57), salah satu istri nelayan di Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh menuturkan tentang kenaikan harga ikan dalam semua jenis. Kenaikan tersebut mulai kisaran Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu perkilogramnya.
“Benar, harga ikan yang semula Rp 15 ribu sekarang menjadi Rp 20 ribu. Yang Rp 20 ribu naik jadi Rp 25 ribu,” tuturnya.
“Alhamdulillah, meskipun kenaikan harga ikan cukup tinggi namun tidak terlalu berdampak terhadap (sepinya, red) pembeli,” imbuh Ibu Nur. (c2)