MADURANEWS.CO, Sampang- Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, kembali melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi pembangunan proyek jalan lingkar selatan (JLS).
Dalam sidak yang dipimpin oleh Ketua Komisi III DPRD Sampang Muhammad Subhan itu, para wakil rakyat mememukan sejumlah titik koreksi terkait pengerjaan proyek senilai Rp 204,5 M tersebut.
Abdussalam, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sampang mengatakan bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk melakukan sidak untuk memastikan progres pembangunan JLS tersebut.
“Iya, sesuai dengan tugas kami mengawasi, ini ketiga kalinya kami ke sini. Alhamdulillah dari sharing kami dengan kontraktornya tadi bahwa pekerjaan ini sudah 70 persen namun kami tidak optimis untuk selesai di 15 Desember, namun kontraktornya sangat optimis sekali dalam pekerjaan ini bisa selesai sesuai dengan kontrak,” kata Abdussalam.
Kekhawatiran tersebut, lanjut politisi Partai Demokrat (PD) itu, muncul karena masih banyaknya item pekerjaan yang belum selesai.
“Kalau dasar kami ini masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan, hotmix belum juga penunjang-penunjangnya juga belum ngecor juga, pembatas jalannya belum juga. Itulah dasar kami tidak optimis dalam pelaksanaan ini, waktunya 15 Desember,” tuturnya.
Dijelaskannya, dalam sidak yang ketiga kalinya tersebut pihaknya menemukan beberapa temuan. Di antaranya, retak-retaknya plengsengan di sekitar pembangunan jalan serta pekerja yang mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Temuan di lapangan sementara mungkin penunjang, penunjang eee plengsengan tadi kayaknya batuan-batuan tadi itu bukan batu gunung cuma batu apa ya? Istilahnya batu yang lapuk ini batu sirtu. Iya artinya kami kekokohannya kami meragukan disana,” ujarnya.
“Sidak pertama kami belum menemukan apa-apa, cuma sidak kedua di listrik tadi sedangkan sidak ketiga ini cuma ada sekedar temuan bangunan penunjang juga ada laporan dari masyarakat yang pecah-pecah. Sudah diperbaiki, iya sudah diperbaiki penunjang-penunjangnya, plengsengan dengan alasan mereka karena kena getaran alat-alat berat,” jelasnya.
“Nah itu, harusnya ini kontraktor lebih profesional lagi, ini pekerjaan yang sangat besar harusnya K3-nya diutamakan eee masih terlihat pekerja-pekerja yang belum menggunakan keamanan seperti helm, terutama helm,” pungkas Abdus Salam.
Erwin Setio Wibowo, staf Teknik PT ASRI mengungkapkan bahwa kunjungan Komisi III DPRD Sampang dan Dinas Pekerjaan Umum tersebut hanya ingin mengetahui perkembangan pembangunan JLS. Pihaknya memastikan dalam minggu ini akan melaksanakan rapat mengenai perkembangan JLS tersebut dan tetap melakukan pengawasan sekaligus teguran terhadap pekerja yang tidak mematuhi K3.
“Ini tadi ada kunjungan dari Dinas PU juga dewan Komisi III cuma kesini monitoring gitu. Hasil sidaknya untuk perkembangan progres nanti selanjutnya akan nanti dikembangkan lagi. Sementara ini akan diklasifikasi dulu oleh dinas juga kebetulan bos kita lagi di luar kota. Jadi nanti kemungkinan nanti dalam minggu-minggu ini akan dirapatkan klarifikasinya. Sementara ini kita tetap fokuskan untuk pengamanan pekerja. Jadi tetap berkelanjutan maksudnya kan tetap kita pantau pengamanannya, itu kita peringatkan,” ucapnya. (c2/lum)