MADURANEWS.CO, Sampang– Dalam rangka menyikapi kurangnya Jatah Pupuk Subsidi tahun 2024, Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengaku kalau saat ini pihaknya tengah gencar melakukan pelatihan pembuatan Pupuk organik.
Selain sebagai langkah atas kurangnya jatah pupuk bersubsidi di Kota Bahari, Hal itu juga untuk mengajak para petani guna lebih galak dalam memanfaatkan bahan baku yang ada disekitar untuk dijadikan pupuk organik.
Kabid Ketahanan Pangan dan Holtikultura Disperta-KP, Nurdin mengatakan, bahwa langkah yang dilakukan oleh pihaknya saat ini dalam menyikapi kurangnya jatah pupuk bersubsidi tahun ini adalah memberikan pemahaman kepada petani agar mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
“Yang dengan menggalakkan penggunaan pupuk organik yang bahan bakunya ada di sekitar mereka,” katanya kepada maduranews saat dihubungi via celulernya, Senin (29/01/2024).
Nurdin kemudian mengungkapkan, kalau pihaknya menurut dia sudah melakukan langkah pemahaman penggunaan pupuk organik itu terhadap petani yang ada di Kota Bahari. Bahkan menurut Nurdin penyuluh yang ada dibawah naungan pihaknya sudah sering melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik tersebut.
“Sekarang ada beberapa desa yang mengalokasikan dana desanya mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik,” tukasnya.
Sekedar informasi, bahwa berdasarkan data Perbandingan Alokasi Pupuk Bersubsidi 2024 Kabupaten Sampang, jatah Pupuk Jenis Urea tahun 2024 sebanyak 20.355.696. Jumlah tersebut mengalami selisih -10.883.304 bila dibandingkan dengan tahun 2023 lalu yang bertengger di angka 31.239.000. Sementara jatah pupuk jenis NPK tahun 2024 Kota Bahari mendapat sebanyak 15.291.401. Jumlah itu mengalami selisih sebanyak -8.697.599 dari tahun sebelumnya yang sebanyak 23.989.000. (san)