Bappelitbangda Bicara Tantangan Pemkab Sampang, Singgung Investor dan Pengangguran

MADURANEWS.CO, Sampang- Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Mengidentifikasi beberapa Problem yang harus menjadi atensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang.

Kepala Bappelitbangda Sampang, Umi Nanik Laila mengatakan, kalau masih cukup banyak permasalahan yang harus menjadi atensi bersama Pemkab Kota Bahari. Hal itu terkuak menurutnya setelah pihaknya melakukan identifikasi.

Adapun permasalahan-permasalahan tersebut, diantaranya ialah masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kemiskinan yang masih lumayan tinggi, layanan kesehatan Masyarakat, Gizi masyarakat, dan Infrastruktur Dasar Masyarakat dan lain-lain.

“Berdasarkan indikator yang kita peroleh ditahun 2022, Maka kami mengintifikasi permasalahan-permasalahan yang terkait bidang-bidang antara lain, bidang Sumber Daya Manusia yang paling dominan adalah masih rendahnya Indek Pembangunan Manusia. Terutama pada rata-rata lama sekolah. Angka kemiskinan kita masih tinggi dan ini perlu untuk segera kita atasi, status gizi masyarakat perlu ditingkatkan, terbatasnya jangkauan layanan kesehatan yang paling purna bagi masyarakat ini juga perlu kita perhatikan layanan kesehatan dan cakupan infrastruktur dasar masyarakat belum sepenuhnya baik,” katanya kemarin, Kamis (16/03/2023).

Kemudian, Umi Hanik menuturkan bahwa pengangguran di kota Bahari masih cukup tinggi, karena keberadaan investor di Sampang Sampai saat ini belum bisa mendukung ketersediaan lapangan pekerjaan terhadap masyarakat Kota Bahari.

Padahal dia menilai investasi yang masuk Sampang ditahun 2022 kemarin mengalami kenaikan yang cukup Siknifikan. Kenaikan tersebut mencapai 2000 persen dari tahun sebelumnya.

“Secara umum nilai investasi kita naik cukup tajam, naik sekitar 2000 persen dari investasi ditahun 2021. Namun keberadaan investor belum menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Ini yang menjadi masalah, karena angka pengangguran kita cukup naik, atau naik 0,3 persen,” tuturnya.

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan dan terwujudnya pemerataan Infrastruktur, juga pelayanan yang baik terhadap masyarakat, dirinya menilai pentingnya inovasi-inovasi baru, dan juga pengoptimalan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Supaya beberapa hal yang menjadi atensi Pemkab Sampang dapat tercapai.

“Kontribusi BUMD dalam rangka menambah Pendapatan Asli Daerah juga perlu di optimalkan. Kemudian inovasi terus harus diciptakan guna pelayanan publik yang prima serta kualitas dan pemerataan pembangunan infrastruktur masih perlu ditingkatkan,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *