Ngaku Kurang Anggaran, Disporabudpar Sampang: Anggaran yang Ideal Rp 11 M

MADURANEWS.CO, Sampang– Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengungkap Rp 11 miliar adalah anggaran yang ideal untuk Disporabudpar.

Hal itu menyusul adanya beberapa kegiatan, Sarana dan Prasarana Olahraga yang tidak bisa dilaksanakan, yang disebabkan karena kurangnya anggaran yang ada di Disporabudpar.

Kepala Disporabudpar Sampang, Marnilem mengatakan, bahwa anggaran untuk pihaknya tahun 2024 sebesar Rp 6.166.000.000. jumlah tersebut terbagi untuk hibah sebesar Rp 2.050.000.000, untuk gaji pegawai Rp 3.000.000.000, dan sisanya untuk bidang-bidang yang ada di pihaknya.

Lebih lanjut, untuk hibah sendiri menurut Marnilem ada 3 Organisasi yang menerima. Yaitu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Karangtaruna, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), dan Pramuka.

“Bidang pariwisata Rp 50.000.000, bidang ekonomi kreatif Rp 100.000.000, bidang Pemuda Olahraga Rp 300.000.000, bidang kebudayaan Rp 200.000.000, jadi itu Anggaran yang ada di kita,” ucapnya.

“Hibah kepada KONI Rp 1.750.000.000, hibah ke karangtaruna Rp 75.000.000, hibah ke KNPI Rp 75.000.000, dan hibah ke Pramuka Rp 150.000.000,” imbuhnya.

Marnilem kemudian mengungkapkan, kalau anggaran Rp 6.166.000.000 untuk tahun 2024 itu kurang ideal bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dirinya pimpin. Karena menurut dia, anggaran yang ideal untuk pihaknya itu sebesar Rp 11 miliar dalam 1 tahun, untuk bisa membiayai semua dan bisa berjalan normal.

Sedangkan untuk tahun 2023 ini, anggaran untuk pihaknya sebesar Rp 8,8 miliar. Anggaran tersebut menurut Marnilem masih banyak yang kurang. Seperti kegiatan Hari jadi Kabupaten Sampang, Kerapan Sapi, dan lain-lain.

“Tahun 2023 dengan total anggaran Rp 8,8 miliar, sedangkan nanti di tahun 2024 anggarannya di Rp 6,166 miliar, semakin banyak tidak ada,” ungkapnya.

Ia kemudian kembali menegaskan, bahwa anggaran Rp 11 miliar itu idealnya untuk pihaknya. Kalau seperti tahun ini, menurutnya itu masih kurang. Dan Rp 11 miliar itu, lain lagi nanti kalau pihaknya mau bangun lapangan. Artinya kalau pihaknya mau membangun lapangan, maka harus menambah lagi anggarannya dari anggaran yang ideal tersebut.

“Harus menambah lagi dari yang Rp 11 miliar. Kita dulu beli tanah buat lapangan itu kita menambah lagi sampai mencapai Rp 20 miliar waktu itu,” tukasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *