MADURANEWS.CO, Sampang- Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menyanyangkan belum dioperasikannya gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). Pasalnya, gedung yang dibangun pada 2019 lalu itu menelan anggaran miliyaran rupiah namun hingga saat ini belum menyumbangkan manfaat terhadap Kabupaten Sampang.
Sejak awal pembangunan gedung tersebut digadang-gadang untuk meningkatkan daya saing produk kerajinan lokal Kota Bahari oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang. Hanya saja, hingga saat ini gedung tersebut belum dioperasikan sebagaimana mestinya.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sampang Fathorrossi mengatakan, hingga kini keberadaan bagunan megah di lingkar kota tersebut belum memberikan dampak terhadap sektor pendapatan daerah. Apalagi, dia menilai saat ini Pemkab Sampang terkesan acuh tak acuh terhadap pengoperasian pembangunan tersebut.
“Kami menilai ini proyek nol manfaat, karena hingga kini Pemkab Sampang hingga dinas terkait membiarkan bangunan ini, padahal dari awal disebut-sebut akan mendongkrak keberadaan produk dan kerajinan asli Sampang,” katanya, Selasa (16/6/2020).
Oleh karena itu, pihaknya mendesak Pemkab Sampang untuk segera mengambil langkah konkrit dalam upaya peningkatan produk dan kerajinan asli Sampang, salah satunya dengan percepatan peresmian gedung tersebut.
Jika tidak segera dioperasikan, dia khawatir keberadaan gedung tersebut bisa disalahgunakan oleh muda-mudi karena tidak ada yang menjaganya. Dia mengaku mendapatkan laporan bahwa minimnya pengamanan di area bangunan tersebut acap kali dijadikan lokasi muda mudi menggelar pesta miras.
“Bangunan ini kami harap segera di operasikan, kalau perlu disewakan. Setidaknya ada masukan pendapatan daerah dengan adanya bangunan ini. Eman-eman sudah dibangun tapi minim manfaat. Jadinya mubazir,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Sampang Abd Hannan mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan proses pengoperasian gedung Dekranasda tersebut. Namun karena adanya refocusing anggaran maka untuk tahun ini kecil kemungkinan untuk bisa meresmikannya.
“Rencana awal sudah siap beroperasi, tapi karena adanya wabah corona dan refocusing anggaran, maka terpaksa dibatalkan, karena sudah tidak ada anggarannya,” tuturnya.
Dia berjanji akan berusaha mengajukannya kembali di akhir tahun 2020. “Tapi kami masih ingin kembali mengajukan, minimal di akhir tahun ini dengan alokasi anggaran khusus,” singkatnya. (dul/lum)