MADURANEWS.CO, Sampang- Panitia lomba gerak jalan beregu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-77 dinilai tidak profesional oleh para peserta. Pasalnya, tenaga medis yang disediakan panitia kurang kompeten di bidangnya.
Selain itu, peserta juga mengeluhkan berbagai aturan yang dinilai tidak masuk akal. Adapun jumlah peserta kurang lebih 250 regu yang berasal dari tingkat SMP, SMA, SMK, MA, OPD, BUMN/ BUMD, dan swasta.
Jakfar (35), salah satu peserta berpendapat bahwa panitia seharusnya tidak menyatukan lomba tingkat anak sekolah ini dengan kategori umum agar tidak semrawut dalam start dan perjalanan.
“Peraturan yang menyatakan kalau membenarkan tali sepatu dalam perjalanan dianggap pelanggaran itu adalah suatu hal yang tidak masuk akal, mengingat sepatu yang digunakan peserta rata-rata memakai tali dan jarak yang harus ditempuh 5.400 meter,” katanya di lokasi acara, Kamis (11/08/2022).
Sementara Kodir (42), pendamping peserta dari salah satu SMA di Kecamatan Pangarengan, menilai tenaga medis yang disiapkan panitia tidak profesional karena bukan dokter resmi.
“Tenaga medis ini harusnya yang memang bidangnya dan profesional, bukan Palang Merah Remaja (PMR) yang hanya ektra kurikuler di sekolah yang notabene wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI,” ucap Kodir.
Menurutnya, banyaknya peserta yang berjatuhan saat acara gerak jalan, tidak mampu diatasi dengan baik oleh tim PMR.
“Kalau hanya anak-anak yang masih belajar seperti PMR ini belum tentu paham betul cara menangani peserta yang berjatuhan di jalan seperti tadi itu. Dan ujung-ujungnya ambulance yang harus wira-wiri ke rumah sakit dan klinik-klinik terdekat dengan kondisi jalan yang (padat) susah dilewati,” ucapnya. (c2)