MADURANEWS.CO, Sampang- Bupati Sampang H Slamet Junaidi meresmikan Jalan Lingkar Selatan (JLS), Selasa (31/01/2023). Jalan pengembangan wilayah perkotaan sepanjang 6,4 kilometer itu diberi nama Jalan Halim Perdana Kusuma.
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti.
H Idi sapaan akrab H Slamet Junaidi menuturkan bahwa sejak awal menjabat sebagai Bupati Sampang, dirinya langsung mempelajari program-program prioritas pemimpin-pemimpin sebelumnya yang belum terealisasi. Terutama program peningkatan ekonomi. Dan akhirnya dia mengidentifikasi program JLS yang dinilainya urgen untuk direalisasikan.
Kini, setelah program JLS itu sudah selesai dibangun, dia mengaku sangat bahagia dan bersyukur. Apalagi, prosesnya berliku dan penuh perjuangan. JLS bertahun-tahun sempat tersendat pembangunannya, lalu bisa pecah telur di periode kepemimpinannya.
“Kami bangga, sekaligus bahagia ketika kita bisa merealisasikan program (JLS) ini yang tentunya (sudah) diinisiasi mulai tahun 2006. (Waktu itu istilahnya Jalan Lingkar, baru pada tahun) 2007, S-nya baru dibuat. 2012 baru pembebasannya sebagian. Maka di 2019 ketika kita melihat program apa yang menjadi prioritas Kabupaten Sampang untuk mendongkrak perekonomian di Kabupaten Sampang, tentunya ada program JLS ini,” katanya menceritakan lika-liku perjuangan pembangunan JLS.
Orang nomor satu di Kabupaten Sampang itu juga mengungkapkan alasannya kenapa JLS itu dibangun. Yakni terkait ketinggian air laut yang hampir sama dengan daratan Kota Sampang sehingga sering terjadi luapan banjir saat musim hujan. Nah, sekarang ketika terjadi banjir di Kota Sampang, JLS bisa menjadi jalan alternatif agar aktifitas perekonomian tetap berjalan lancar.
“Kenapa JLS ini dibangun? Iya tentunya saya ingin ada pengembangan kota. Kita sama-sama menyadari kota kita di Kabupaten Sampang datarannya hampir sama dengan ketinggian laut. Maka ketika laut pasang dan air hujan tinggi, maka akan terjadi banjir,” jelasnya.
Selain itu, keberadaan JLS itu akan berdampak pada perbaikan tata kota. Sebab, nantinya mobil-mobil berat seperti bus, truk, dan yang sejenisnya akan diarahkan untuk melewati JLS. ”Jalan ini untuk mobil muatan berat. Mobil dengan muatan 5 ton ke atas tidak boleh lagi melintasi jalan kota,” ucapnya.
Sementara terkait pemberian nama Halim Perdanakusuma untuk JLS, Aba Idi merasa sudah saatnya nama pahlawan nasional asli Kabupaten Sampang itu digaungkan di tanah kelahirannya sendiri. Dia merasa aneh ketika di Kabupaten Sampang tidak ada nama jalan Halim Perdanakusuma padahal merupakan tanah kelahirannya sendiri. ”Sejak saya kecil sampai saat ini belum pernah melihat ada nama jalan Halim Perdanakusuma di Sampang,” akunya. Malah daerah-daerah lain yang menggunakan nama itu.
Maka itu, dirinya merasa terpanggil untuk memberi nama Jalan Halim Perdanakusuma kepada JLS. Itu sebagai tanda kebanggaan terhadap leluhur sendiri dan sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya terhadap negara ini. “Kenapa JLS ini diberi nama Halim Perdanakusuma, karena memang Halim Perdanakusuma ini lahir di Sampang, dan menjadi Pahlawan Nasional,” tukasnya. (raf/lum)