MADURANEWS.CO, Sampang- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, kurang cermat dalam mempublikasikan data Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Sampang tahun 2022.
Ketidakcermatan penulisan itu terdapat di buku Kabupaten Sampang Dalam Angka 2023 Halaman 28 yang diterbitkan oleh BPS Kota Bahari pada tanggal 28 Februari 2023. Buku tersebut merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan secara berkala oleh BPS Kabupaten Sampang.
Dalam buku tersebut, jumlah Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Sampang tahun 2021 ditulis sebesar 1 431 200 04 754,87. Sedangkan untuk tahun 2022 pun tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya, di buku tersebut ditulis 1 880 758 536. Data tersebut tidak sesuai dengan data yang ada di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) setempat.
Koordinator Fungsi Integrasi Pengolahan Diseminasi Statistik (IPDS) BPS Sampang, Santi Dewi Rahayu mengatakan, kalau penulisan data Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Sampang di buku yang telah pihaknya rilis itu memang salah dan akan segera mengkonfirmasi ulang ke BPPKAD. Dirinya juga meminta maaf atas kesalahan penulisan itu dan berjanji akan segera memperbaiki tulisan yang salah tersebut.
“Mohon maaf akan kami perbaiki. Penulisannya masih kurang tepat,” katanya kepada maduranews, Senin(13/03/2023).
Kepala BPPKAD Sampang, Hurun Ien menyampaikan kalau untuk pendapatan Kabupaten Sampang tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 50 418 733 214 dari tahun sebelumnya yang hanya 1 830 349 802 578 menjadi 1 880 758 535 792 ditahun 2022.
“Kalau Tahun 2021 total pendapatan : 1.830.349.802.578 sedangkan untuk tahun 2022 : 1.880.758.535.792,” ungkapnya.
Dia langsung sigap setelah dirinya mendengarkan kesalahan penulisan data yang bersumber dari Pihaknya, dipublikasi tahunan BPS Sampang. Hurun mengungkapkan bahwa untuk mengetahui data mana saja yang salah di buku yang dirilis BPS, ia mengaku langsung menghubungi dan meminta Kabid yang ada di instansinya untuk segera mengecek data mana saja yang salah dibuku tersebut.
“Saya masih minta tolong bidang akuntansi untuk cek bagian mana yang salah dari data BPS,” pungkasnya. (san)