MADURANEWS.CO, Sampang- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem pada tanggal 15- 21 Oktober 2022 di seluruh Indonesia. Ini menjadi warning awal bagi semua sektor untuk melakukan mitigasi.
Termasuk Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus membuat langkah-langkah mitigatif untuk mengantisipasi terganggunya kabel listrik jika terjadi hujan deras yang bersamaan dengan angin kencang. Sebab, pada kondisi itu rawan terjadi pohon tumbang yang bisa berakibat fatal terhadap kebel listrik yang melintang di alam terbuka.
Manager PLN Rayon Sampang Abdul Ghafur mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya antisipatif penanganan dampak dari cuaca ekstrem yang telah diprediksikan oleh BMKG. Saat ini pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang ada di masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah(OPD) dalam mencegah dan menangani hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa timbul akibat cuaca ekstrem.
“Upaya antisipatif dan percepatan pemulihan jaringan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang saat ini sering terjadi. Kerjasama dengan tokoh masyarakat dan kepala desa setempat untuk izin dan pengamanan pohon-pohon produktif atau dahan tua yang rawan roboh,” katanya.
Dia mengaku juga sudah menjalin kerjasama dengan BPBD dan dinas terkait untuk pendataan dan pengamanan pohon-pohon serta dahan tua yang rawan roboh. Borderless antar ULP untuk percepatan penyelesaian pemotongan atau rabas pohon yang dekat jaringan dan berpotensi menjadi penyebab gangguan apabila terjadi hujan yang disertai angin kencang. Pengamanan LV panel yang berpotensi terendam air apabila terjadi banjir.
Pihaknya juga mengaku telah bekerjasama dengan dinas terkait untuk pengamanan papan reklame atau baliho yang membahayakan jaringan. Perkuatan grounding dan penambahan LA jaringan yang rawan indikasi petir. Penguatan pondasi penambahan strutpole untuk tiang-tiang di lokasi rawan longsor dan penegakan tiang doyong SUTM maupun SUTR oleh Tim Har.
“Mungkin ini yang sudah kami lakukan dan terus kami galakkan pak, untuk persiapan cuaca ekstrim,” ujarnya.
Langkah-langkah tersebut, kata Ghofur, diambil oleh PLN agar kebutuhan listrik masyarakat Sampang tidak terdampak cuaca ekstrem sehingga keselamatan masyarakat dan petugas tetap terjaga. Terkait suplai listrik, dia berharap tidak ada gangguan. Pihaknya berjanji akan terus kompak dalam mengantisipasi dan merespon cepat keluhan masyarakat jika cuaca ekstrem terjadi di wilayah Kabupaten Sampang.
“Harapan kami PLN Sampang, semoga cuaca tetap aman kondusif dan tidak ada bencana alam. Semoga tetap diberikan keselamatan baik untuk masyarakat umum dan petugas. Semoga suplai listrik tetap handal meskipun cuaca extrim terjadi. Semoga tim PLN tetap solid dalam respon dan recovery time pasca bencana, khusunya pemulihan suply tenaga listrik, jika cuaca ekstrim datang,” ungkapnya. (raf/lum)