MADURANEWS.CO, Sampang- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sampang menggelar rapat koordinasi peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang organisasi dan pengawasan pemilu, Rabu (14/12/2022). Pasertanya adalah semua anggota panitia pengawas pemilu tingkat kecamatan (Panwascam) se-Kabupaten Sampang.
Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia (SDM), Organisasi dan Diklat Bawaslu Sampang Luddin mengatakan, upaya peningkatan SDM kepengawasan merupakan ikhtiar untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas. Jika SDM pengawasnya berkualitas maka bisa mengawal tahapan-tahapan Pemilu secara maksimal. Maka itu, nilai-nilai kepengawasan sudah harus terinternalisasi ke dalam jiwa anggota Panwascam.
“Jadi, setelah beberapa hari dilantik maka Panwascam seluruh kecamatan itu harus secara pola pikir, pola sikap dan karakternya sudah harus berdarah (atau menjadi) pengawas pemilu,” katanya kepada maduranews.
Menurutnya, rakor peningkatan kapasitas SDM itu menjadi urgen untuk digelar. Sebab, anggota Panwascam yang baru dilantik berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.
“Jadi, kalau sebelumnya mereka punya latar belakang advokat atau PPK atau bergerak di bisnis atau yang lainnya maka hari ini setelah ditempa itu (harus) sudah mendarah daging jiwa pengawasannya,” ujarnya.
Upaya peningkatan SDM tersebut, lanjut dia, menghadirkan dua nara sumber yang berpengalaman di bidang organisasi dan kepemiluan.
“Nah, kebetulan tadi itu membahas managemen sumber daya manusia, meningkatkan kapasitas kemampuannya itu dengan mengahdirkan tokoh yang benar-benar sudah paham betul tentang organisasi, (yakni) Ketua PCNU Sampang KH Itqon Busiri dan mantan Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif,” tuturnya.
Kedua nara sumber itu, lanjut dia, tidak hanya berbagi ilmu teori melainkan juga pengalaman riil di lapangan selama mereka berdua berkecimpung sebagai pimpinan organisasi.
“Selain juga berbagi ilmu juga kedua nara sumber itu berbagi pengalaman yang kemudian akan memberikan manfaat dan hikmah kepada teman-teman penyelenggara pengawasan di bawah bahwa menjadi pengawas itu harus menguasai bener-bener (kemampuan) organisasi dan kapasitas dirinya harus selalu ditingkatkan,” ungkapnya.
Ilmu organisasi dan pengalaman-pengalaman kepemimpinan itu nantinya diharapkan bisa menjadi bekal bagi anggota Panwascam saat menjalankan tugas-tugas pengawasan di lapangan.
“Mereka tahu tentang apa itu Bawaslu, tugas fungsi dan wewenangnya seperti apa ketika nanti bekerja di lapangan. Nah, kita tempa mereka dari segi peraturan, kita tempa dia dari segi pengawasan, cara mengawasinya seperti apa, juga termasuk kapasitas peningkatan organisasi dan sumber daya itu,” ucapnya.
“Iya memang rata-rata personal Panwascam itu secara organisasi secara sosial mereka sudah punya pengalaman masing-masing cuma kemudian kita padukan bahwa pengawas pemilu ini seperti ini gitu lho. (Ya semacam) internalisasi nilai-nilai pengawasan, gitu,” imbuhnya. (*/lum)