MADURANEWS.CO, Sampang- Penambahan anggaran rabat beton untuk ruas jalan Jungkarang-Karang Anyar, Kecamatan Jrengik Sampang menuai polemik di internal Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabuaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Pasalnya, Banggar menilai masih ada jalan yang lebih urgen diprioritaskan karena jenis kerusakannya lebih parah dari jalan Jungkarang-Karang Anyar.
Ketua Banggar DPRD Sampang Fadol mengatakan, item penambahan anggaran melalui proses perubahan anggaran keuangan (PAK) tersebut tidak diterima bulat oleh anggota Banggar. Ada sebagian yang pro dan sebagian kontra. Yang kontra beralasan bahwa penambahan anggaran tersebu dapat menghambat pemerataan karena masih banyak jalan di wilayah itu yang kondisinya rusak lebih parah dan harus diprioritaskan.
Menurutnya, untuk peningkatan ruas jalan Jungkarang Karang–Karang Anyar itu, awalnya sudah dianggarkan Rp 500 juta yang bersumber dari DAU dan sudah dilelang. Tetapi dalam PAK diajukan penambahan oleh pihak eksekutif sebesar Rp 1,3 miliar bersumber dari DBHCHT untuk melanjutkan pengerjaan sehingga total anggaran mencapai Rp 1,8 miliar.
Dan anggaran tambahan tersebut, lanjut dia, sudah disahkan setelah disetujui oleh mayoritas anggota Banggar. Oleh karena itu, polemik seputar penambahan anggaran tersebut tidak berengaruh terhadap kebijakan penambahan anggaran itu sendiri. Sebab, secara regulasi dan ketentuan tidak ada masalah. Bahkan secara kelembagaan, pihaknya dirinya mengaku sudah menyetujui penambahan anggaran tersebut.
“Memang sempat ada polemik di internal, tapi bukan karena menyalahi aturan. Hanya saja penambahan anggaran ini dinilai tidak berdasarkan aspek pemerataan, karena sudah dianggarkan tapi masih ditambah lagi dan itu tidak ada masalah,” katanya.
Dia mengatakan, usulan penambahan anggaran tersebut tidak bisa diubah karena sudah dibahas dan sudah berdasarkan proposal usulan. Meskipun nanti tetap dipermasalahkan oleh anggota yang tidak sependapat, program itu akan tetap jalan karena memang tidak bisa diubah.
“Sudah tidak bisa diubah. Jadi, percuma ada polemik ini. Kita sudah menyetujui meskipun ada beberapa anggota Banggar yang tetap mempertanyakan dan mempersoalkan hal ini,” tambahnya.
Terpisah, Anggota Banggar DPRD Sampang Moh Iqbal Fatoni mengatakan, semestinya Pemkab lebih bijak dalam mengusulkan program dan memanfaatkan anggaran. Pembangunan tidak hanya dipusatkan di satu titik, tapi harus berdasarkan azas pemerataan. “Masih sangat banyak jalan di Sampang yang harus diperbaiki dan diprioritaskan,” ujarnya.
Maka itu, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengaku kesal karena koreksinya tidak diindahkan. “Untuk apa dilakukan pembahasan, kalau hanya duduk manis mendengarkan ceramah dan tidak bisa diotak atik,” ucapnya.
Pihaknya menekankan dalam merealisasikan program harus mengedepankan kepentingan rakyat. “Saya sudah lihat sendiri kondisi jalannya, ternyata masih lumayan. Memang ada kerusakan di berbagai titik tapi tidak parah dan relatif layak jika dibanding dengan jalan yang sudah rusak parah, seperti di Kecamatan Karangpenang dan lainnya,” tuturnya.
Iqbal menegaskan bahwa anggaran yang digunakan untuk pembangunan rabat beton ruas jalan tersebut merupakan uang rakyat sehingga kepentingan rakyat harus selalu diutamakan. “Jangan hanya mengedepankan kepentingan pribadi kan masih bisa dianggarkan tahun depan, sehingga pembangunan merata dan bisa bermanfaat untuk semua orang. (dul/lum)