Umroh ala Backpacker Hanya Rp 9 Juta

MADURANEWS.CO, Sampang- Banyak jalan menuju Roma. Pribahasa itu tampaknya cukup sakti bagi umat muslim yang punya keinginan besar untuk melaksanakan ibadah umroh meski belum punya banya uang. Biaya yang umroh yang biasanya di atas Rp 20 juta-an bisa disiasati menjadi hanya sekitar Rp 10 juta-an.

Ya, namanya saja umroh ala backpacker. Jadi, banyak anggaran yang bisa dipangkas secara efisien. Meski demikian, tidak serta-merta mengurangi kekhidmatan ibadah di tanah suci. Sebab, para jamaah masih bisa menentukan sendiri land arangement (LA) yang berkualitas dengan trik tertentu.

”Memang backpacker identik kemana-kemana pake si backpack alias ransel, nyasar-nyasar karena gak tau jalan, menginap di tempat yang seadanya, dan makan yang hemat apa adanya. Namun yang bakalan kita bahas kali ini jauh berbeda dari yang kamu bayangkan,” kata Fajar Permana, Founder RanselTravel dalam web blognya ranseltravel.com.

Menurutnya, kata backpacker digunakan hanya untuk menggambarkan biaya umroh itu sangat minimalis. Namun, dalam praktiknya sendiri jamaah bisa melaksanakan umroh dengan fasilitas yang tidak jauh beda dengan umroh regular.

”Kita jalan tetap pakai koper, nginep di hotel, handling bagasi di Arab sudah ada yang urus, transport selama di Arab dengan bis AC, visa dibantuin, dapet city tour selama di Arab. Bahkan pengalaman saya dapat makan catering sehari 3 kali. Umrohnya pun dibimbing oleh ustadz orang Indonesia yang tentunya sudah berpengalaman membawa jamaah umroh,” ujarnya.

“Jadi intinya umroh backpacker yang saya maksud disini adalah umroh dengan paket hampir seperti umroh reguler namun dengan bujet hemat ala backpacker. Asik kan?” imbuhnya.

Dijelaskannya, umroh mandiri ala backpacker yang pernah ia jalani hanya menghabiskan biaya di bawah Rp 10 juta. Waktu itu, dia berangkat dari Kota Bandung. Rincian biayanya meliputi tiket pesawat Bandung – Kuala Lumpur (PP)  Rp. 1.200.000, hotel (promo) di Kuala Lumpur (KL) Rp. 187.000, tiket pesawat KL-Jeddah MYR 400.90 (Rp. 1.363.060*), land arangement (LA) umroh US$ 348 (Rp. 4.664.000*), visa plus asosiasi US$ 100 (Rp. 1.380.000*), suntik meningitis Rp. 305.000. ”Semua itu kalau ditotal hanya Rp 9.009.460. Waktu itu kurs 1 MYR setara dengan Rp 3.400 dan US$ 1 sama dengan Rp 13.800,” terangnya.

Dari list biaya di atas, lanjutnya, yang paling berperan memangkas pengeluaran adalah tiket KL-Jeddah. Jadi, dari total seluruh pengeluaran untuk umroh, yang paling berperan bikin bengkak bujet adalah tiket pesawat. Untuk tiket pesawat saja normalnya kita harus merogoh kocek sekitar USD 1100 atau sekitar Rp 15 juta-an. ”Kesimpulannya, kita bisa memangkas pengeluaran yang cukup signifikan jika kita bisa mendapatkan tiket pesawat promo,” tuturnya menyimpulkan.

Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa kesempatan promo tiket pesawat PP KL-Jeddah seharga Rp 1,3 juta-an amat sangat langka. Dalam pandangannya, bujet semurah itu sangat sulit diulangi karena sangat tergantung pada promo khusus.

”Namun kita masih sangat mungkin mendapatkan promo-promo lain untuk tiket pesawat di kisaran Rp 7 jutaan (PP). Terkadang kita juga bisa mendapatkan maskapai full service dengan harga promo lho. Trik lain yang bisa dipakai adalah dengan  ”melipir” dulu ke negara tetangga seperti Singapore, Malaysia, ataupun Bangkok untuk mendapatkan tiket murah ke Jeddah. Dengan demikian, kita masih bisa umroh dengan total bujet di bawah Rp 18 juta,” ungkapnya.

Nah, itu tadi adalah sedikit sharing tentang budget umroh backpacker.  Selanjutnya, kita akan bahas lebih jauh lagi tentang umroh backpacker ini termasuk breakdown bujet land arrangement. Apa saja sih yang ada dalam paket bujet land arangement umroh? Kita akan bahas di artikel selanjutnya. (ranseltravel.com/lum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *