MADURANEWS.CO, Sampang- Kepala Desa (Kades) Bluuran, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, berharap pembangunan tempat tinggal untuk penyintas warganya yang kembali dari Rusunawa Jemundo bisa segera terealisasi.
Kades Bluuran Moh Faroq mengatakan, bahwa sudah ada tim 5 yang mengurus semua kepulangan dari warganya yang ada di Rusunawa Jemundo itu. Tim 5 ini merupakan bentukan dari pihaknya yang terdiri dari para tokoh yang ada di daerah dusun Gadding Selatan. Hal itu pihaknya lakukan agar orang-orang dapat patuh sama tim 5 tersebut.
Ia memastikan keamanan dari kepulangan warganya. karena menurut orang nomor 1 di desa Bluuran, di desanya sudah tidak ada permasalahan lagi. Hal itu bukan tanpa alasan Ia sampaikan, namun Ia mengacu kepada pengalaman di gelombang 1 di tahun lalu.
“Di desa itu ada tim verifikasi. Kalau yang mau pulang itu harus daftar ke tim 5. Dan tim 5 itu akan memverifikasi orang-orang itu yang mau pulang dan kalau itu sudah dipastikan aman dan betul-betul kembali ke Akhlusunnah Waljamaah ya sudah bisa pulang,” katanya.
Ia mengungkapkan, kurang lebih ada 29 orang kepala keluarga yang masih ber-Kartu Keluarga (KK) didesanya. Namun yang terdaftar kepihaknya yang kembali itu ada 22 orang. Sedangkan yang 7 menurutnya masih ikut imamnya. Dan Faroq tidak mempermasalahkan itu.
Namun kalau ada permasalahan 1 sampai 3 tahun mendatang, dia meminta jangan menyalahkan pihaknya. Karena menurut dia takutnya masyarakat ngiranya pihaknya yang teledor. Kalau ada kecaman dari masyarakat jangan menyalahkan tim 5 bentukannya. Karena tim 5 melakukan verifikasi itu biar tidak ada gejolak lagi dibawah.
Lebih lanjut, Faroq menuturkan, bahwa Untuk yang 22 orang itu sudah pihaknya alokasikan ke rumah saudara-saudaranya terlebih dahulu, sambil menunggu bantuan dari pemerintah. Sedangkan untuk yang 7 orang dia Mengaku tidak tau pulangnya itu kemana. Hal itu menurut dia karena belum daftar ke pihaknya, dan dia enggak tau pulangnya kemana.
Terakhir Ia menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar supaya bantuan pembangunan rumah untuk penyintas warganya itu segera direalisasikan. Hal itu menurut dia dikarenakan warganya menumpang kepada keluarganya.
“Kalau yang terdaftar di kita itu ada 22 orang. Cuman kabarnya itu yang dipulangkan 7 orang tidak daftar,” tukasnya. (san)