MADURANEWS.CO, Sampang- Rukyatul hilal awal bulan Syawal 1444 Hijriyah yang dilakukan oleh Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, belum dapat melihat hilal.
Ketua Lembaga Falakiyah NU cabang Sampang, Ahmad Su’udi Fadli mengatakan, kalau observasi yang pihaknya lakukan di Pelabuhan Taddan Trunojoyo, kecamatan Camplong itu belum berhasil melihat hilal. Hal itu dikarenakan posisi hilal masih ada dibawah 2 derajat.
Ia menjelaskan bahwa hilal itu dapat di Rukyat apabila mencapai 3 derajat lebih. Selain itu, cuaca di ufuk sebelah barat itu mendung, Sehingga sangat sulit meskipun sudah 3 derajat atau tinggi. Menurut dia, matahari saja sulit untuk dilihat, apalagi hilal. Oleh karenanya dari hasil observasi pihaknya untuk sementara hasilnya belum bisa melihat hilal.
“Untuk hasil Rukyat di Kabupaten Sampang, tidak bisa melihat hilal karena kondisi hilal tidak mungkin dirukyat karena tidak sampai 2 derajat,” katanya kepada maduranews, Kamis (20/04/2023).
Ia kemudian menambahkan bahwa untuk hasil utuhnya, untuk penentuan awal bulan Syawal ini masih menunggu hasil dari Rukyatul Hilal yang dilakukan Lembaga yang sama dengan pihaknya yang ada di Indonesia Bagian barat. Namun dirinya juga pesimis kalau mereka dapat melihat hilal dengan posisi yang masih ada dibawah 2 derajat menurutnya.
“Masih menunggu hasil Rukyat bagian Indonesia bagian barat. Dan kemungkinan tidak bisa juga,” tambahnya.
Selanjutnya, dia juga mengungkapkan kalau ditanggal 21 April besok pihaknya masih melakukan observasi. Namun observasi tersebut bukan untuk penentuan awal bulan Syawal lagi, tapi menurut dia hanya penelitian biasa.
“Kalau instruksi dari PB itu hari pertama tanggal 29 dan tanggal berikutnya biasanya tetap penelitian. Cuma yang dari syariat yang 29 itu harus Rukyat, apabila 29 itu tidak bisa dirukyat, maka harus istikmal (Tidak usah lihat hilal lagi). Cuma kalau itu untuk penelitian saja bukan untuk penentuan awal bulan lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menetapkan tanggal 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023. Itu setelah Kementerian Agama (Kemenag) RI melaksanakan sidang itsbat dengan menghadirkan para stakholder dan perwakilan ormas-ormas Islam, Kamis (20/04/2023) malam.
Tim Kemenag telah mengamati posisi hilal di 123 titik di seluruh provinsi di Indonesia. Mereka berasal dari petugas Kanwil Kemenag yang bekerja sama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait. Hasilnya, sejumlah daerah melaporkan ketinggian hilal masih di bawah tiga derajat.
Dengan demikian, hari raya Idul Fitri 1444 H diputuskan jatuh pada Sabtu lusa. (san)