MADURANEWS.CO, Sampang – Antisipasi penyebaran Corona di semua wilayah mengancam keterseriaan pangan di sejumlah wilayah. Namun, hal itu dipersiapkan oleh pemerintah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Tmur.
Pemerintah setempat mengklaim jika ketersediaan pangan di derahnya mencukupi sempai akhir tahun 2020. Salah satunya gabah kering yang dihasilkan petani.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sampang, Suyono mengatakan, ketersediaan pangan cukup menghadapi kebijakan karantina wilayah. Kami mengandalkan hasil pertanian kami.
“Jika memang tidak bisa dilakukan pengiriman dari luar Madura pun kita siap,” ucapnya.
Dia mengungkapkan jika hasil panen sampai bulan maret menjapai 120 ribu ton lebih gabah kering. Itu juga ditambahbl hasil panen akhir tahun 2019.
Suyono menuturkan, ketersedian pangan akan terus bertambah satu tahun kedepan. Setelah hasil panen bulan maret habis maka hasil panen tiga bulan kemudian akan mengakumulasi jumlah pangan.
“Masa tanam bulan april, mei sampai juni hasil panen akan lebih tinggi. Paling banyak di akhir tahun,” ucapnya.
Sesuai prediksi hasil panen, maka dalam setahun ketersediaan pangan siap memenuhi kebutuhan masyarakat. Meskipun tidak ada stok tambahan dari luar daerah.
Sebab, jika antisipasi Corona berlanjut tidak menutup kemungkinan karantina wilayah diberlakukan. Sehingga setiap daerah harus mandiri menyiapkan kebutuhan pangan masyarakat.
“Dan kita pasti siap jika itu memang diberlakukan. Bahkan masa tanam berikutnya kita berupaya hasil panen meningkat,” terangnya.
Tidak hanya itu, Suyono menyampaikan, jika ketersediaan beras habis maka pemerintah akan melakukan upaya alternatif. Yakni mempersiapkan ketersediaan jagung. “Klo hasil panen jagung malah menjadi lebih banyak,” pungkasnya. (fat)