Kasek SDN Panyerangan: Ruang Kelas VI Rusak Mengkhawatirkan

MADURANEWS.CO, Sampang– Memasuki musim penghujan, Kepala Sekolah (Kasek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) Panyerangan 3 Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, merasa khawatir dengan kondisi bangunan ruang kelasnya yang rusak parah.

Kasek SDN Panyerangan 3 Pangarengan Sampang, Hoiri mengatakan, bahwa sebelum ditempati dan dijadikan ruang kelas VI, gedung yang saat ini rusak parah sebelumnya merupakan gedung perpustakaan.

“Ya, kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan,” katanya, Sabtu (02/12/2023).

Menurut Hoiri, pihaknya hanya bisa merasa takut dan khawatir dengan kondisi gedung kelas yang rusak tersebut. Sebab, gedung itu saat ini sedang ditempati Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Selain itu, dia mengaku kalau dirinya tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi ruang kelas tersebut.

“Apalagi menjelang musim hujan, pihak sekolah merasa khawatir karena kondisi gedung sudah banyak keretakan dan plafon sudah banyak yang jatuh,” ungkapnya.

Ia juga membeberkan, bahwa tidak adanya ruangan lain yang bisa dipakai KBM, terpaksa pihaknya memakai gedung yang sudah rusak tersebut. Karena hampir keseluruhan gedung sekolah sudah banyak yang rusak dan tidak layak. Selain itu, saat ini menurut Hoiri pihaknya juga melakukan penyekatan ruangan untuk dibuat kelas agar proses KBM di lembaganya bisa berjalan.

“Harapan kami, ya, semoga secepatnya mendapatkan bantuan. Karena kami juga khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” harapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kecil menjadi salah satu faktor belum diperbaikinya gedung-gedung Sekolah yang rusak dibawah Naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang.

Selain dari faktor PAD yang kecil, jumlah dari banyaknya gedung-gedung sekolah yang rusak juga menjadi faktor utama. Sehingga anggaran yang ada di Disdik Sampang pun juga tidak mampu mengkaver untuk merenovasi ataupun membangun kembali gedung-gedung tersebut. 

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Sampang, Abdul Rahman mengatakan, bahwa di Dana Alokasi Umum pihaknya mengaku hanya mengelola anggaran kurang lebih Rp 7 miliar setiap tahunnya. Padahal gedung sekolah yang rusak di Kota Bahari itu luar biasa banyaknya. Bahkan ada sekolahan yang sudah mengusulkan perbaikan sampai tiga tahun lebih.  Dan saking dari banyaknya yang mengajukan, pihaknya tidak mampu untuk mengcover semua, dan harus memilahnya.

“Pendapatan Asli Daerah kita di Kabupaten Sampang hanya terbatas, tidak seperti Kabupaten/Kota lain di Jawa yang PAD-nya besar,” tukasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *