Pendamping PKH di Desa Labuhan Kosong, Koorcam Sreseh: Dinsos Janji Isi Pendamping Baru Tapi sampai Sekarang belum Terealisasi

MADURANEWS.CO, Sampang- Kekosongan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, hingga kini masih belum terisi. Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos PPA) Kabupaten Sampang tak kunjung merealisasikan pengisian pendamping PKH baru di desa yang teletak di daerah pesisir itu.

Koordinator Pendamping PKH Kecamatan Sreseh Doni mengatakan, pendamping PKH yang ada di wilayah Sreseh untuk saat ini hanya ada 4 orang yang masing-masing mempunyai daerah dampingan sendiri. Dia mengaku meminta pendamping yang ada itu untuk membantu melakukan pendampingan ke KPM yang ada di Desa Labuhan yang merupakan daerah tambahan dampingannya setelah pendampingnya mengundurkan diri.

“Yang handle seratus persen belum ada mas karena semua teman-teman juga punya dampingan yang banyak. Jadi saya biasanya yang mengatur supaya teman-teman dan saya bisa menyelesaikan dampingan di  Labuhan mas. Kita tinggal 4 orang untuk wilayah Kecamatan Sreseh,” katanya.

Selanjutnya, dia juga menambahkan kalau dirinya sebagai koordinator Pendamping PKH di Sreseh sudah berkoordinasi dengan pihak koordinator pendamping PKH Kabupaten Sampang dan dinas terkait mengenai kekosongan pendamping di desa labuhan agar segera di isi. Hal itu dilakukan untuk menekan oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan KPM ketika KPM itu ada permasalahan.

“Kapan hari dinas mau kasih pendamping baru tapi sampai saat ini belum ada realisasi mas. Saya minta dinas untuk segera diisi mas itu saya sampai kan ke korkab dan dinas,” tuturnya.

Kemudian Doni mengungkapkan kalau ditahun yang akan datang kemungkinan dirinya sudah tidak sebagai koordinator dan pendamping di Sreseh. Karena menurutnya pendamping KPM PKH di Sreseh tahun depan akan diisi oleh orang-orang pribumi Sreseh sendiri.

“InsyaAllah mulai tahun depan sreseh sudah 7 pendamping mas. Saya InsyaAllah pindah ke sampang. Sreseh diisi teman teman asli sreseh InsyaAllah,” tambahnya.

Saat ditanya tanggapan Dinsos mengenai permintaan dirinya untuk pendamping PKH di Desa Labuhan, dia menuturkan kalau belum ada tanggapan dari Dinsos Sampang, yang menurutnya Dinsos juga menunggu keputusan dari pihak Kemensos RI mengenai pengadaan pendamping di Desa Labuhan.

“Sampai saat ini belum mas karena dinas nunggu dari  pusat juga mungkin mas,” ungkapnya.

Disisi lain, koordinator Pendamping PKH Kabupaten Sampang Nanang menyampaikan kalau dirinya tidak punya wewenang untuk mengajukan pendamping baru untuk desa labuhan pasca risentnya Muhadi sebagai pendamping. Karena menurutnya hanya kepala dinas Sosial dan Kabid yang membawahinya yang punya wewenang untuk melakukan pengajuan pengganti pendamping baru untuk KPM di desa labuhan.

“Terkait resignnya Muhadi Pak Kadis atau Pak Erwin yg bisa jawab mas. Karena beliau yang mengajukan usulan pendamping pengganti,” tukasnya. (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *