Kekurangan Air, Petani di Sreseh Terancam Gagal Panen

MADURANEWS.CO, Sampang– Akibat kurangnya pasokan air, petani di Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terancam gagal panen. Hal itu disebabkan karena tanah sawah mereka kering yang menyebabkan tanaman padinya tidak tumbuh secara maksimal.

Salah satu warga desa labuhan, kecamatan sreseh, Rokayyah (43) mengatakan, bahwa kurangnya pasokan air menyebabkan tanaman padinya mengering. Intensitas hujan yang rendah menjadi salah satu faktor kurangnya pasokan air disawah para petani di daerahnya. Dia dan petani yang lain hanya bisa pasrah dengan keadaan tanamannya, sambil berharap adanya hujan yang berintensitas tinggi yang bisa mengairi sawahnya.

“Untuk tahun ini kita terancam gagal panen. Karena tanah yang kita tanami padi saat ini mengalami kekeringan, yang menyebabkan tanamannya ikut mengering dan tidak tumbuh secara maksimal,” katanya, Jum’at (16/02/2024).

Ia juga meminta agar pemerintah tidak mempersulit petani lagi dengan mengurangi jatah pupuk bersubsidi. Karena kebijakan yang sekarang dengan membatasi petani dalam pembelian pupuk bersubsidi sudah menyulitkan petani. 

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan kalau dirinya lebih memilih pupuk bersubsidi yang notabene kimia daripada organik. Karena menurutnya pupuk kimia tersebut bisa lebih terlihat hasilnya terhadap tanaman bila dibanding dengan pupuk organik.

“Setiap kali musim tanam, pupuk yang saya butuhkan kurang lebih 13 sak. Namun dengan kebijakan pemerintah yang sekarang saya hanya mendapatkan 4-5 sak saja. Kurangnya kadang saya harus membeli sisa punya tetangga yang tidak terpakai,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sreseh, Parmuji membenarkan bahwa saat dirinya turun ke sawah-sawah warga diwilayahnya, Ia mengaku melihat tanaman padi masyarakat itu memang benar banyak yang kering.

Menurutnya, dengan kondisi tanah yang kering petani belum bisa memupuk tanamannya dan harus menunggu hujan dulu untuk bisa memupuk. Hal itu dikarenakan petani di daerah sreseh pengairannya hanya mengandalkan air hujan.

“Semua dari air, kemarin saya keliling pengamatan tanaman padi kalau udah ada air boleh di pupuk,” tukasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *