MADURANEWS.CO, Sampang– Fraksi Amanat Bintang Nasional (ABN) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menyarankan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk dapat memulai menyelenggarakan festival besar tahunan, agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) bertambah dari retribusi sektor wisata.
Juru Bicara Fraksi ABN DPRD Sampang, Amin Rais mengatakan, bahwa pihaknya berpandangan untuk mengoptimalkan potensi pendapatan daerah dari pajak dan retribusi, Pemkab Sampang perlu melakukan beberapa langkah strategis. Diantaranya, pemutakhiran data wajib pajak, peningkatan teknologi dalam sistem pengelolaan pajak, sosialisasi pajak yang lebih baik kepada masyarakat, dan peningkatan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Selain itu, penting pula untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat, meningkatkan kapasitas pengelola penerimaan daerah, serta melakukan evaluasi dan perbaikan regulasi.
“Peningkatan PAD seharusnya bukan sekadar menaikkan tarif atau menambah jenis pungutan, melainkan memutar ulang strategi daerah dalam membangun mesin-mesin ekonomi lokal,” katanya saat Paripurna, Senin (30/06/2025).
Dalam kesempatan itu, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menuturkan, kalau pihaknya menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus diarahkan pada konektivitas ekonomi, bukan semata-mata persoalan proyek, jalan produksi, irigasi pertanian, jembatan desa, dan akses ke sentra UMKM harus menjadi prioritas utama.
“Setiap satu kilometer jalan desa yang dibangun dengan baik, membuka pintu rejeki bagi paluhan keluarga petani, nelayan, dan pedagang,” tuturnya.
Menurutnya, Sampang memiliki banyak lahan milik pemda yang belum dimanfaatkan secara maksimal sebagaimana Banyuwangi yang lahan tidur berhasil disulap menjadi kebun Holtikultura, taman wisata edukasi, dan arena festival, menghasilkan PAD dan menciptakan lapangan kerja. Tak hanya itu, fraksinya tidak ingin kalau lahan milik Pemkab hanya menjadi bahan pemeliharaan saja.
“Kami merekomendasikan agar aset lahan di wilayah pesisir, bantaran kali, maupun pinggiran kota, dikembangkan menjadi lahan produktif kebun garam modern, peternakan terpadu, atau kawasan wisata agro. Jangan biarkan lahan daerah hanya menjadi bahan pemeliharaan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Fraksi gabungan Partai Bulan Bintang (PBB) dan PAN itu menganjurkan kepada Pemkab Sampang untuk adanya penguatan digitalisasi ekonomi, yang itu harus diseriusi. Terutama Pendapatan Asli Daerah dari retribusi pasar yang pembayarannya menggunakan aplikasi elektronik, guna mencegah kebocoran dan memudahkan pedagang.
“Kami menyarankan agar seluruh retribusi pasar, parkir, dan layanan publik di Sampang ditransformasikan dalam format digital. Pemerintah bisa menggandeng bank daerah atau fintech untuk sistem pembayarannya,” sarannya.
Ia mengungkapkan, kalau Kabupaten Sampang memiliki potensi wisata dan budaya yang tidak kalah dengan daerah lain. Seperti tradisi rokat tase’, sapi sono, dan panorama pantai yang menurut dia layak diposisikan sebagai aset ekonomi. Menurut dia, pihaknya juga menyarankan agar Pemkab Sampang menginisiasi minimal satu festival besar tahunan, dengan konsep desa wisata, homestay, dan UMKM binaan. Karena dari situ PAD akan masuk dari retribusi wisata, sewa tempat, dan parkir, sekaligus mengangkat citra daerah.
“Kami melihat potensi pariwisata dan budaya lokal Sampang masih belum tergarap maksimal,” tukasnya. (san)