Tanpa Migas, Pertumbuhan Ekonomi Sampang 3,75 Persen Tahun 2022

MADURANEWS.CO, Sampang- Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbanda) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, bersyukur dengan pertumbuhan ekonomi kota Bahari yang mengalami peningkatan 3,75 di tahun 2022.

Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappelitbangda Sampang, Didi Achmadi mengatakan Kota Bahari tidak memakai Migas untuk Pertumbuhan Ekonomi. Dia bersyukur dengan pertumbuhan ekonomi kota Bahari yang  cukup survus, yang mencapai 5,25 persen lebih dalam tahun 2022 kemarin. 

“Alhamdulillah, Pertumbuhan Ekonomi Kita (Non Migas) 5,27. Sampang menggunakan PE Tanpa Migas untuk series,” katanya kepada maduranews,  Kamis (23/02/2023).

Kemudian dia menambahkan, bahwa Berdasarkan harga berlaku menurut lapangan usaha Kabupaten Sampang, 2018-2022, distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas tahun 2022 bertengger diangka 5,27. Tumbuh 3,75 dari tahun sebelumnya yang hanya 1,52 saja. 

“Naik dari 1,52 pada 2021 menjadi 5,27 pada tahun 2022,” imbuhnya. 

Saat disinggung langkah-langkah khusus kedepannya untuk terus menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kota Bahari, Didi mengungkapkan, pimpinan tertinggi pemerintah Sampang lebih fokus pada penguatan konektivitas wilayah dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. 

“Konektivitas wilayah, misalnya mengupayakan keterhubungan antarwilayah secara memadai (jalan). Ini penting karena menjadi penopang kuat dalam berputarnya ekonomi wilayah,” ungkapnya. 

Selain itu, Didi mencontohkan dari beberapa pusat pertumbuhan baru yang ada di kota Bahari yang tidak bisa dipandang sebelah mata kemanfaatannya kepada masyarakat. Menurutnya salah satu diantara sekian tempat pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sampang ialah Pantai yang ada di Kecamatan Sokobanah dan alun-alun yang baru diresmikan beberapa waktu lalu di kota Sampang.

Dua hal yang disebut diatas memang kalau dilihat dari atas sangat sederhana, namun kalau dilihat dari sisi bawah,  itu sangatlah luar biasa karena bisa menjadi tempat penghasilan bagi sebagian masyarakat untuk meningkatkan pendapatan perekonomiannya. 

“Membangun Pusat Pertumbuhan Baru. Sebut saja, kita mendorong Diorbitkannya Lon Malang, Alun-alun Trunojoyo. Ini sederhana bagi kita, tapi bagi masyarakat itu bermakna peluang dan kesempatan,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *