MADURANEWS.CO, Sampang– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, kembali menerima audiensi dari beberapa anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari Kecamatan Banyuates, Rabu (24/09/2025).
Wakil Ketua I DPRD Sampang, Moh Iqbal Fathoni mengatakan, kalau persoalan yang dibawa oleh BPD dari beberapa Desa di Kecamatan Banyuates itu hampir sama dengan masalah dibeberapa desa di Kecamatan Kedungdung. Yakni, permasalahan pemberhentian perangkat Desa secara sepihak oleh Pj Kades.
Audiensi pertama itu harus berakhir kecewa bagi BPD. Karena dalam kesempatan tersebut, Pj-Pj Kades yang diharapkan, tidak hadir dalam audiensi tersebut. Meskipun Pj Kades sudah ditelpon langsung oleh Camat Banyuates untuk hadir ke gedung DPRD Sampang, tetapi Pj-Pj Kades itu enggan mengangkat telpon dari Camatnya.
“Kasus yang dibeberapa desa di Banyuates ini, kalau masalah pemecatannya kayaknya sama dengan yang di Kecamatan Kedungdung,” katanya.
Menurut dia, yang menarik dalam audiensi tersebut adalah saat anggota BPD menyampaikan, bahwa rekomendasi pemecatan perangkat Desa yang mereka maksud itu pertama keluar bukan dari Pj Kades ke Camat. Namun dari Camat terlebih dulu keluarnya rekomendasi tersebut. Sehingga la menanyakan kepada Camat Banyuates alasan mengeluarkan surat rekomendasi Itu.
Lebih lanjut, apakah Camat Banyuates itu bermimpi atau mendapatkan bisikan dari sang maha kuasa dengan mengeluarkan rekomendasi itu, Iqbal mengaku tidak tahu. Karena seharusnya, Camat itu mempunyai usulan dari bawah terlebih dahulu terkait pemecatan itu. Yang disitu perangkat yang dipecat bisa dianggap tidak aktif, meninggal dunia atau melanggar hukum.
“Cuma ada yang menarik di Banyuates tadi itu yang disebutkan oleh peserta audiensi. Dari teman-teman BPD itu menyampaikan bahwa rekomendasi itu lebih awal keluarnya dari pak Camat ketimbang dari Pj Kades,” pungkasnya. (san)
