MADURANEWS.CO, Sampang– Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengaku telah mewacanakan dan mengkoordinasikan bagaimana Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten berjuluk Kota Bahari itu bisa mendapatkan pinjaman lunak.
Kepala Diskopindag Sampang, Chairijah mengatakan, kalau pihaknya belum bisa menerapkan penarikan retribusi pasar menggunakan QRIS. Hal itu dikarenakan Masyarakat belum seluruhnya bisa menggunakan IT. Bahkan pegang HP pun ada yang belum pegang HP.
“Karena pedagang di pasar yang aktif rata-rata itu banyak yang usia Lansia 60 tahun lebih, bukan milenial. Karena milenial rata-rata sudah punya kios,” katanya kepada maduranews, Kamis (02/01/2025).
Karena pihaknya belum bisa menerapkan penarikan retribusi pasar menggunakan QRIS, ia mengaku kalau dirinya sudah berkoordinasi dengan Bank Jatim. Koordinasi yang dilakukannya itu terkait dengan penarikan retribusi pasar yang tahunan, untuk bagaimana bisa digandengkan dengan permodalan agar UMKM memperoleh permodalan tanpa jaminan dibawah Rp 5 Juta. Artinya, menurut Chairijah pihaknya kedepan ingin menjalin kerjasama dengan Bank Jatim.
“Nanti kalau bisa diberikan modal kepada mereka (pedagang), nanti modal yang diperoleh dari bank Jatim bisa dibayarkan ke retribusi kami, sehingga nanti mereka bisa ngangsurnya ke Bank Jatim,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan, bahwa target dari wacana OPD yang dirinya pimpin kerjasama dengan Bank Jatim itu salah satunya adalah bagaimana menghilangkan rasa berat dari masing-masing pedagang untuk membayar. Karena melalui pinjaman lunak seperti itu, sisa uang yang diberikan pemodalan oleh Bank Jatim digunakan untuk permodalan dagangannya. Dan disitu menurut dia juga akan ada pelatihan yang dilakukan oleh Bank Jatim.
“Seperti penggunaan IT, dan cara penjualan dengan Digitalisasi. Saya kedepannya juga akan ada pelatihan cara Packaging dan sebagainya,” pungkasnya. (san)