245 Buruh di Sampang Dirumahkan, Ini Sebabnya

MADURANEWS.CO, Sampang- Pandemi virus Corona atau Covid-19 berdampak pada banyak hal, termasuk dunia usaha. Sejumlah perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Sampang mengalami kemacetan sirkulasi bisnis sehingga berdampak pada perumahan karyawan.

Hingga akhir April 2020, sedikitnya 245 karyawan dirumahkan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Mayoritas dari mereka adalah karyawan hotel dan rumah makan yang beroperasi di Kabupaten Sampang. Penyebabnya adalah sepinya pelanggan di tengah pandemi Covid-19. Sementara itu, karyawan swalayan di Kabupaten Sampang masih stabil dan tidak ada yang dirumahkan.

Kasi Hubungan Perindustrian Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskumnaker) Kabupaten Sampang Heru mengatakan, selain 245 karyawan tersebut, pihaknya mencatat hingga saat ini tidak ada lagi penambahan buruh kerja yang dirumahkan oleh pemilik usaha. Hingga minggu ketiga bulan April 2020 belum ada lagi pelaporan pekerja di Sampang yang dirumahkan kembali oleh pemilik usaha. 

Adapun pelaku usaha yang tercatat merumahkan karyawannya karena sepinya pelanggan, di antaranya UD Suramadu, sejumlah hotel dan usaha resto atau rumah makan. “Data ratusan buruh ini nantinya diarahkan ke Provinsi dan Kemenaker, supaya nanti  diarahkan ke kartu prakerja,” katanya, Kamis (23/4/2020).


Kendati demikian, Heru menyebutkan bahwa untuk pelaku usaha sektor pertokoan atau swalayan, sejauh ini pekerjanya masih terus bertahan seiring berjalannya kebutuhan sembako masyarakat.


“Tidak ada tambahan lagi karyawan yang dirumahkan akibat dampak pandemi Covid-19 ini. Kalau pertokoan atau swalayan di perkotaan tetap ramai, karena permintaan barang tetap banyak karena memang kebutuhan pokok, sehingga karyawannya masih banyak yang berkerja,” jelasnya. (vid/lum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *