MADURANEWS.CO, Sampang– Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengungkap bahwa tahun 2024 ini kasus penderita HIV AIDS masih terus bertambah, meskipun penambahannya tidak signifikan.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes dan KB Sampang, Samsul Hidayat mengatakan, Kalau langkah Dinkes-KB itu secara tata pelaksanaan apa yang harus diberikan kepada penderita itu sudah pihaknya lakukan, diantaranya sudah ada pelayanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP). Menurut dia, untuk total keseluruhan pihaknya ada 11 PDP di Kota Bahari, cuma yang aktif ada 7 yang bisa melayani pengobatan. Diantaranya, RSUD Mohammad Zyn Sampang, Puskesmas Kemoning, Puskesmas Sreseh, Puskesmas Tambelangan, Puskesmas Ketapang, Puskesmas Tamberu, dan Rumah Sakit Umum Ketapang.
Sedangkan yang dalam pengajuan ada Puskesmas Camplong, Puskesmas Mandangin, Puskesmas Banyuates, dan Puskesmas Omben. Dan dari 4 Puskesmas tersebut, ia meyakini kalau akan bisa aktif ditahun 2025 mendatang.
“Jadi kita memberikan ruang bagi pengidap itu, karena mereka butuh ruang privasi. Sehingga kami sudah ada 5 PDP yang ada di Kabupaten Sampang ini,” katanya, Jum’at (29/11/2024).
Sementara, penanggung jawab program HIV AIDS Dinkes-KB Sampang, Abd Cholik menyampaikan, bahwa pengidap HIV AIDS itu berlaku seumur hidup. Artinya, pengidap ini tidak bisa sembuh karena minum obat, dan hanya bisa beraktivitas dengan harus minum obat rejimen Anti-Retroviral (ARV) selama hidupnya.
Ia juga mengaku kalau pihaknya selalu menyisihkan waktu untuk terus mengedukasi pasien-pasien yang ada di rumah sakit Sampang, Puskesmas-puskesmas untuk bersama-sama selesaikan penyakit HIV tersebut. Tak hanya itu, Ia juga mengaku kalau pihaknya juga rajin menggelar sosialisasi ke Sekolah-sekolah tentang masalah HIV AIDS sebagai bentuk pencegahan dini. Karena kalau penyakit tersebut dibiarkan akan berefek fatal.
“Kita meyakinkan mereka pengidap HIV bahwa mereka masih bisa produktif dan juga bisa sehat selama rutin minum obat ARV,” ujarnya.
Dari jumlah yang terjangkit HIV AIDS di Kota Bahari tahun 2024 ini adalah data yang juga dari tahun-tahun sebelumnya. Dan mereka rata-rata berada diumur yang produktif, umur 20 tahun keatas. Sementara untuk penambahan di tahun ini menurut dia ada sebanyak 17 kasus dari tahun 2023 lalu yang ada 65 kasus.
“Dari 82 orang yang terjangkit HIV yang ada tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Sampang. Namun untuk daerah yang mendominasi adalah wilayah Kecamatan Sampang,” pungkasnya. (san)