MADURANEWS.CO, Sampang– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, memfasilitasi Audiensi Forum Umat Islam Bersatu Madura (FUIBM) bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), DPMPTSP, dan Sampang kreatif.
Audiensi itu terkait dengan maraknya Cafe yang ada di Kota Bahari yang menyimpang dari izin berdirinya. Selain itu juga terkait dengan Acara Gala Nex yang akan dilaksanakan 2 hari lagi.
Ketua DPRD Sampang, Fadol mengatakan, kalau dirinya memang tidak dalam posisi mendukung dari pelaksanaan Gala nex ataupun dari FUIBM. Pihaknya hanya memfasilitasi daripada Audiensi yang diajukan oleh FUIBM. Artinya kalau memang secara garis besar diacara Gala Nex disana ada maksiatnya, dari forum umat islam bersatu Madura meminta dihentikan.
“Saya juga setuju kalau ada maksiatnya. Pertanyaannya ada maksiatnya apa tidak, dan yang dimaksud ada maksiat oleh para ulama tadi itu seperti apa, dan yang tidak ada maksiatnya seperti apa,” katanya.
Sementara, Ketua Forum Umat Islam Bersatu Madura, Kh Ahmad Yahya menyampaikan, bahwa kedatangan pihaknya ke DPRD Sampang, dilatarbelakangi adanya dua keprihatinan para kiyai. Keprihatinan tersebut antara lain karena maraknya Cafe di Kota Bahari, dan hiburan Gala Nex yang akan dilaksanakan pada sabtu malam minggu tanggal 7 Oktober 2023. Dari dua hal tersebut ada keprihatinan, karena kegiatan itu sudah melenceng dari budaya masyarakat Sampang.
“Masyarakat Sampang yang terkenal dengan masyarakat religius dengan moto Bahari-nya (Bersih, Agamis, Harmonis, Rintangan, dan Indah) dan dengan slogan Sampang Hebat bermartabat, tetapi jangan lupa berakhlak,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan kalau dari pihak DPMPTSP itu diwakilkan sehingga belum bisa memberikan keputusan. Namun menurutnya, para kiyai berpandangan, kalau dari Cafe dan acara Gala Nex itu tidak bisa bertanggung jawab, maka harus ditutup dan dibatalkan saja acaranya. Kalau acara itu sebagai bagian dari rancangan acara untuk menarik investor datang ke Sampang, menurutnya masih banyak cara lain yang bisa menarik investor.
Lebih lanjut, ia menilai Kontrol dari pemerintah Sampang kurang efektif dengan adanya Cafe-Cafe di sampang. Artinya ada banyak Cafe Cafe yang perlu perhatian khusus, sehingga tidak terlepas dari perizinan pertama. Dan Cafe tidak ada hiburan yang menyimpang daripada norma agama.
“Banyak cara yang tidak merugikan, merusak moralitas masyarakat Sampang,” tuturnya.
Selain itu, Dia menuturkan harapan dari para ulama dan masyarakat Sampang, untuk bersama-sama terus menjaga keharmonisan. “Sampang yang religinya betul-betul kita harapkan menjadi daerah yang mendapatkan keberkahan dan keridhoan dari Allah,” pungkasnya. (san)